.webp)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka program studi (prodi) baru S1 sains komunikasi. Prodi tersebut akan berada di bawah Departemen Studi Pembangunan ITS.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Nurul Widiastuti SSi MSi PhD menyambut antusias kehadiran prodi ini karena ada satu lagi prodi bidang sosial yang hadir di ITS sebagai kampus teknologi.
Prodi ini diluncurkan di Auditorium Research Center ITS, Minggu (17/11/2024). Kehadiran prodi tersebut diharapkan dapat mencetak lulusan yang unggul dan andal dalam bidang komunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini tentunya baik karena ilmu sosial sejatinya merupakan jembatan yang dapat menyalurkan manfaat teknologi ke masyarakat," ujarnya, dikutip dari ITS pada Senin (18/11/2024).
"Diharapkan mahasiswa dan lulusan sains komunikasi dapat senantiasa menghadirkan inovasi yang mampu menciptakan dan mendukung sumber daya manusia bangsa Indonesia yang unggul," ucapnya lagi.
Mata Kuliah dan Prospek Kerja
Pada kesempatan yang sama, Kepala Prodi S1 Sains Komunikasi ITS, Hermanto SS MPd menjabarkan apa saja mata kuliah yang akan ditawarkan dalam prodi ini, di antaranya komunikasi publik; organisasi dan korporat; massa; bisnis; politik; hingga komunikasi global. Oleh sebab itu, Hermanto menegaskan mahasiswa dituntut untuk menghadirkan konten yang positif di masyarakat.
Ia turut menerangkan beberapa prospek pekerjaan untuk para lulusan S1 sains komunikasi, seperti analis komunikasi; praktisi media; asisten riset komunikasi; atau staf komunikasi.
"Lulusan Sains Komunikasi dapat bekerja di berbagai sektor mulai dari industri hingga pemerintahan," kata dia.
Hermanto menyebutkan prodi ini akan resmi menerima mahasiswa mulai 2025/2026 dengan kuota 50 kursi. Prodi S1 sains komunikasi nantinya akan dibuka melalui jalur seleksi nasional dan reguler.
Hermanto menuturkan peran penting bidang ilmu sains komunikasi, khususnya dalam tatanan kehidupan manusia di era digital dan globalisasi sekarang ini.
"Sains komunikasi dapat memengaruhi perilaku dan opini publik serta memfasilitasi pertukaran informasi dan ide di seluruh dunia," ujarnya.
(nah/pal)
