Ramai UKT PTN Mahal, UM Maumere Bolehkan Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Hasil Bumi

ADVERTISEMENT

Ramai UKT PTN Mahal, UM Maumere Bolehkan Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Hasil Bumi

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 27 Mei 2024 12:00 WIB
Kampus UM Maumere
Kampus UM Maumere. Foto: muhammadiyah.or.id
Jakarta - Saat ini, ramai kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) di beberapa kampus yang menjadikan nominalnya mahal. Namun, di samping kisruh tersebut Universitas Muhammadiyah Maumere punya cara unik dalam meringankan biaya kuliah mahasiswa.

UM Maumere memberikan alternatif pembayaran uang kuliah lewat hasil bumi atau komoditas pertanian. Lewat cara ini, anak petani hingga nelayan yang tengah mengalami kesulitan membayar kuliah bisa menyerahkan hasil panennya saja.

"Itu (bayar kuliah dengan hasil bumi) sudah lama kami terapkan di Universitas Muhammadiyah Maumere," ungkap Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Senin (27/5/2024).

Keuntungan ini telah dirasakan oleh salah satu alumni UM Maumere yakni Stefania Anggreati. Selama berkuliah, ia membayar SPP dengan batu merah yang merupakan hasil produksi dari usaha orang tua.

"Kemarin usaha orang tua saya batu merah, jadi saya membayar biaya kuliah saya menggunakan batu merah. Batu merah itu dihitung sesuai dengan biaya SPP saya," kata Stefanie dikutip dari unggahan Instagram UM Maumere, Senin (27/5/2024).

"Semoga dengan kebijakan ini akan lebih banyak antusias dari generasi-generasi, pemuda-pemudi yang mau melanjutkan pendidikannya," harapnya.

Selain membayar SPP, hasil bumi juga bisa digunakan untuk membayar biaya registrasi kuliah. Hal ini disampaikan oleh salah satu mahasiswa UM Maumere, Ramdi.

"Sangat bernilai positif untuk mahasiswa yang bisa dibilang kurang mampu karena bisa memudahkan orang tua dari mahasiswa tersebut. Ada beberapa mahasiswa yang sudah melakukan registrasi menggunakan hasil bumi," kata Ramdi.

Mahasiswa Bisa Cicil UKT hingga 72 Kali

Selain itu, UM Maumere memberikan solusi lain bagi mahasiswa yang kesulitan membayar UKT lewat cara mencicil. Mahasiswa bisa mencicil biaya kuliah hingga 72 kali yang dibayarkan per bulan.

Erwin mengatakan kebijakan tersebut memberikan kesempatan mahasiswa membayar dalam waktu enam tahun. Mahasiswa bisa melunasinya ketika mereka sudah lulus dan bekerja.

Meski kampus tak memberikan ijazah asli kepada mahasiswa yang menunggak, tetapi UM Maumere tetap memberikan fotokopi ijazah untuk mempermudah alumni mencari pekerjaan.

Adapun skema lain yang disediakan UM Maumere dalam membantu mahasiswa kurang mampu adalah lewat KIP Kuliah, beasiswa LazisMu, dan memberikan potongan biaya kuliah.

"Itu kemudahan-kemudahan di Universitas Muhammadiyah Maumere," kata Erwin.

Rektor UM Maumere tersebut juga telah membagikan voucher Rp 702 ribu kepada beberapa pelajar SMA. Voucher berupa potongan biaya kuliah yang bisa digunakan mahasiswa baru UM Maumere yang mendaftar di gelombang pertama tahun 2024.

Voucher nantinya akan berlaku selama 8 semester. Jika mahasiswa berkuliah lebih dari jumlah semester tersebut, maka voucher tak berlaku lagi.

Dengan adanya solusi tersebut, Erwin berharap anak-anak setempat tidak lagi ke luar Flores untuk mengenyam kuliah. Mereka bisa tetap berkuliah di daerahnya sendiri.

"Kita berhadap ada peningkatan sumber daya manusia di Lembata karena kita juga bagian dari upaya mencerdaskan anak bangsa sesuai amanah undang-undang. Biar Lembata cepat berkembang karena perkembangan daerah juga ditentukan oleh SDM," kata Erwin.

Detikers punya keluhan seputar UKT? Silahkan sampaikan cerita kalian ke detikedu@detik.com disertai kontak yang bisa dihubungi.


(cyu/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads