Scimago Institution Rankings kembali merilis pemeringkatan lembaga-lembaga akademik dan riset. Pemeringkatan ini mengombinasikan tiga indikator berbeda yakni performa riset, hasil inovasi, dan dampak sosial yang diukur berdasarkan visibilitas web.
Selain memeringkatkan berdasarkan indikator keseluruhan, Scimago juga menyusun ranking berdasarkan performa riset. Berikut ini beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang berada di jajaran teratas untuk kategori riset.
Universitas Terbaik di Indonesia untuk Kategori Riset
- Universitas Indonesia
- Universitas Gadjah Mada
- Universitas Diponegoro
- Universitas Sumatera Utara
- Universitas Syiah Kuala
- IPB University
- Universitas Negeri Semarang
- Universitas Pendidikan Indonesia
- Universitas Sebelas Maret
- Universitas Lampung
- Universitas Negeri Padang
- Universitas Hasanuddin
- Universitas Negeri Medan
- Universitas Negeri Yogyakarta
- Universitas Brawijaya
- Universitas Pelita Harapan
- Universitas Airlangga
- Universitas Negeri Surabaya
- Universitas Padjadjaran
- Universitas Negeri Makassar
- Universitas Pendidikan Ganesha
- Universitas Sriwijaya
- Institut Teknologi Bandung
- Universitas Negeri Jakarta
- Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Indikator Penilaian
1. Riset
- Dampak Normalisasi: indikator ini dihitung dari output kepemimpinan institusi, menggunakan metodologi yang ditetapkan oleh Institut Karolinska di Swedia yang diberi nama Item oriented field normalized citation score average.
- Excellence with Leadership (EwL): Excellence with Leadership menunjukkan jumlah dokumen dalam Excellence yang mana institusi menjadi kontributor utamanya (Moya-AnegΓ³n, et al., 2013). Indikator yang bergantung pada ukuran.
- Output (O): jumlah total dokumen yang dipublikasikan di jurnal ilmiah yang terindeks Scopus (Romo-FernΓ‘ndez, et al., 2011; OECD, 2016).
- Not Own Journals Output (NotOJ): jumlah dokumen yang tidak diterbitkan pada jurnal milik sendiri (diterbitkan oleh institusi).
- Own Journals (OJ): jumlah jurnal yang diterbitkan oleh institusi.
- International Collaboration (IC): output institusi yang dihasilkan melalui kerja sama dengan institusi luar negeri. Nilai-nilai tersebut dihitung dengan menganalisis keluaran lembaga yang afiliasinya mencakup lebih dari satu alamat negara (Guerrero-Bote, Olmeda-GΓ³mez dan Moya-AnegΓ³n, 2013; Lancho-Barrantes, Guerrero-Bote dan Moya-AnegΓ³n, 2013; Lancho-Barrantes, dkk., 2013; Chinchilla-RodrΓguez, dkk., 2010; 2012.
- Publikasi Berkualitas Tinggi (Q1): jumlah publikasi yang diterbitkan suatu institusi di jurnal ilmiah paling berpengaruh di dunia. Ini adalah peringkat di kuartil pertama (25%) dalam kategorinya sesuai urutan berdasarkan indikator SCImago Journal Rank (SJRII) (Miguel, Chinchilla-RodrΓguez dan Moya-AnegΓ³n, 2011; Chinchilla-RodrΓguez, Miguel, dan Moya-AnegΓ³n, 2015 ).
- Keunggulan (Exc): menunjukkan jumlah keluaran ilmiah suatu institusi yang termasuk dalam 10% teratas makalah yang paling banyak dikutip di bidang keilmuannya masing-masing. Ini adalah ukuran tingginya keluaran lembaga penelitian (SCImago Lab, 2011; Bornmann, Moya-AnegΓ³n dan Leydesdorff, 2012; Bornmann dan Moya-AnegΓ³n, 2014a; Bornmann et al., 2014b).
- Scientific Leadership (L): kepemimpinan menunjukkan besaran keluaran suatu lembaga sebagai kontributor utama, yaitu jumlah makalah yang penulis korespondennya termasuk dalam lembaga tersebut (Moya-AnegΓ³n, 2012; Moya-AnegΓ³n et. al, 2013; Moya-AnegΓ³n, dkk.,).
- Open Access (OA): persentase dokumen yang dipublikasikan di jurnal Open Access atau terindeks di database Unpaywall.
- Scientific Talent Pool (STP): jumlah penulis berbeda dari suatu institusi dalam total keluaran publikasi institusi tersebut, selama periode waktu tertentu.
2. Inovasi
- Innovative Knowledge (IK): keluaran publikasi ilmiah dari suatu lembaga yang dikutip dalam paten, brdasarkan PATSTAT (http://www.epo.org) (Moya-AnegΓ³n dan Chinchilla-RodrΓguez, 2015).
- Dampak Teknologi (TI): persentase keluaran publikasi ilmiah yang dikutip dalam paten. Persentase ini dihitung dengan mempertimbangkan total keluaran di bidang-bidang yang disebutkan dalam paten, yaitu ilmu pertanian dan biologi; biokimia; genetika dan biologi molekuler; teknik kimia; kimia; ilmu komputer; ilmu bumi dan planet; energi; rekayasa; ilmu lingkungan; profesi kesehatan; imunologi dan mikrobiologi; ilmu material; matematika; obat-obatan; multidisiplin; ilmu saraf; perawatan; farmakologi, toksikologi dan farmasi; fisika dan astronomi; ilmu sosial; dokter hewan berdasarkan PATSTAT (http://www.epo.org) (Moya-AnegΓ³n dan Chinchilla-RodrΓguez, 2015). Tidak bergantung pada ukuran.
- Paten (PT): jumlah permohonan paten berdasarkan PATSTAT (http://www.epo.org).
3. Dampak Sosial
- Altmetrics (AM): indikator ini memiliki dua komponen yaitu:
- Metrik PlumX (berat: 70%): jumlah dokumen yang memiliki setidaknya satu penyebutan di Metrik PlumX (https://plumanalytics.com). Kami mempertimbangkan penyebutan di Twitter, Facebook, blog, berita, dan komentar (Reddit, Slideshare, Vimeo, atau YouTube)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Mendeley (berat: 30%): jumlah dokumen yang memiliki setidaknya satu pembaca di Mendeley (https://www.mendeley.com).
- Ukuran web (WS): jumlah halaman yang terkait dengan URL institusi menurut Google (https://www.google.com) (Aguillo et al., 2010).
- Skor Otoritas (AScore): unsur indikator ini dapat dianggap sebagai evolusi dari indikator inbound links yang lama. Ini adalah metrik komposit yang dikembangkan oleh Semrush untuk mengukur kualitas keseluruhan dan kinerja SEO sebuah situs web.
- Sustainable Development Goals (SDG): sejumlah dokumen terkait SDG yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
- Female Scientific Talent Pool (FemSTP): sejumlah penulis karya ilmiah perempuan yang berbeda-beda dari suatu institusi.
- Dampak dalam kebijakan publik - Overton (OV): jumlah dokumen institusi yang dikutip dalam dokumen kebijakan menurut database Overton.
Demikian daftar universitas terbaik di Indonesia 2024 versi Scimago untuk kategori riset. Ada kampus yang kalian tuju?
(nah/nwk)