Pemeringkatan universitas sedunia, Webometrics, telah dirilis untuk edisi Januari 2024. Ada lebih dari 32.000 perguruan tinggi secara global yang dicakup dalam perankingan.
Peringkat Webometrics merupakan inisiasi Cybermetrics Lab, yakni organisasi penelitian Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC), sebuah badan riset publik terbesar di Spanyol.
Pada edisi yang terbaru, beberapa universitas Ivy League ada di jajaran teratas. Nah, bagi kalian yang ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri, cek mana saja kampus terbaik di dunia versi Webometrics 2024!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Universitas Terbaik di Dunia
- Harvard University
- Stanford University
- Massachusetts Institute of Technology
- University of Oxford
- University of Michigan
- University of California Barkeley
- Cornell University
- University of Washington
- Columbia University of New York
- University of Pennsylvania
- Johns Hopkins University
- University of Cambridge
- Yale University
- University of California Los Angeles
- University College London
- University of Toronto
- University of California San Diego
- Pennsylvania State University
- University of Wisconsin Madison
- Tsinghua University
Metodologi Pemeringkatan
Pada pemeringkatan, telah dilakukan sejumlah perubahan dalam metodologi penyusunan ranking. Hal ini dikarenakan sejumlah faktor teknis.
Dikutip dari situs resmi, berikut ini metodologi yang digunakan dalam pemeringkatan saat ini:
- Visibilitas: indikator visibilitas artinya adalah dampak dari konten dalam situs resmi perguruan tinggi yang bersangkutan. Pengukurannya dihitung berdasarkan link eksternal yang terhubung dengan situs resmi perguruan tinggi. Indikator ini diukur menggunakan Ahrefs Majestic dan bobotnya 50%.
- Transparansi atau Keterbukaan: transparansi berarti peneliti-peneliti yang paling banyak sitasi. Indikator ini diukur berdasarkan jumlah sitasi dari top 310 ilmuwan, tidak termasuk 20 outlier. Transparansi diukur berdasarkan Google Scholar Profiles dengan bobot 10%.
- Keunggulan: indikator keunggulan diukur menggunakan Scimago dan bobotnya 40%. Hal ini diukur berdasarkan jumlah penelitian di antara top 10% publikasi ilmiah yang dikutip, di setiap dari 27 disiplin ilmu. Data terbaru diambil berdasarkan publikasi ilmiah tahun 2018-2022.
(nah/nwy)