PTN Konghucu Pertama di RI Dibangun Mulai Juli 2024, Bakal Ada 3 Prodi Ini

ADVERTISEMENT

PTN Konghucu Pertama di RI Dibangun Mulai Juli 2024, Bakal Ada 3 Prodi Ini

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 30 Jan 2024 18:00 WIB
Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu Sekretariat Jenderal Susari
Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu Sekretariat Jenderal Susari. Foto: Dok Kemenag
Jakarta -

Kementerian Agama (Kemenag) RI akan membuka 3 program studi (prodi) di Sekolah Tinggi Agama Konghucu Negeri (STAKN) yang berlokasi di Provinsi Bangka Belitung. Pembangunan gedung STAKN direncanakan pada pertengahan tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Konghucu Sekretariat Jenderal Susari dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pendidikan dan Bimbingan Khonghucu di Magelang, Minggu (28/1/2024).

Susari menyebut ketiga prodi di STAKN ini antara lain Pendidikan Komunikasi Publik, Pendidikan Agama untuk Penyuluh Agama Konghucu, dan Pendidikan Agama untuk Guru Agama Konghucu.

"Ini salah satu upaya memperkuat transformasi pelayanan dari segi birokrasi Pusbimdik Konghucu dengan rencana menambah Ortaker baru, yaitu Sekolah Negeri," ujar Susari, dikutip dari laman Kemenag pada Selasa (30/1/2024).

Susari pun mengungkapkan proses pembangunan STAKN Babel sudah masuk tahap finalisasi metode project design dan build atau proyek terintegrasi rancang bangun dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Proses lelang STAKN Babel akan dilakukan pada Februari dan diprediksi selesai pada Juli 2024. Lalu, pembangunan tahap pertama akan dimulai pada Juli atau Agustus tahun ini juga. Kampus STAKN Babel akan dibangun di atas di lahan 2,9 hektare yang dibiayai pemerintah pusat.

Pendirian STAKN Sempat Tuai Penolakan

Mengutip laman Kemenag Babel, perencanaan pendirian kampus negeri Konghucu pertama di Indonesia ini sempat ditolak masyarakat dan ormas setempat. Alasannya dikarenakan mayoritas penduduk yang menganut Islam di sana mencapai 89,3%.

Saat itu, perwakilan MUI Bangka Belitung, Ahmad Lutfi mengatakan penolakan dilayangkan masyarakat demi menjaga perasaan umat Islam yang kental dengan adat Melayu. Kendati demikian, Lutfi menyebut MUI setempat tidak menyangkal pendirian tersebut karena bagian dari hak memperoleh pendidikan.

"MUI Babel mendukung pendirian Sekolah Tinggi Agama Konghucu Negeri namun mengharap agar pendirian tidak dilakukan di Bangka Belitung," kata Luthfi, pada Maret 2019 lalu dikutip dari laman Kemenag Babel.

Berdasarkan hasil tinjauan Litbang Kemenag, Bangka Belitung menjadi daerah urutan pertama di Indonesia dengan jumlah penduduk Konghucu tertinggi. Daerah dengan penduduk Konghucu tertinggi ke-2 di Indonesia adalah Banten.

(cyu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads