.webp)
Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan) membuka program studi baru yakni Magister (S2) Strategi Perang Semesta (SPS). Pembukaan diresmikan langsung lewat upacara pembukaan pada Rabu (3/1/2024) di Gedung Rektorat Unhan RI, Salemba Jakarta.
Rektor Unhan Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza menyebut jurusan ini dapat menunjukkan eksistensi Unhan walaupun usia kampusnya masih muda. Jonni berharap pembukaan jurusan baru ini dapat mengukuhkan kekhasan universitas mengedepankan nilai identitas, nasionalisme, dan integritas.
"Kepada 28 mahasiswa calon ilmuwan ini saya mengharapkan agar selalu aktif dalam kegiatan akademik berbasiskan penelitian, guna menghasilkan kaidah, nilai dan temuan. Yang terpenting adalah membawa manfaat bagi bangsa dan negara", ujarnya Letjen Jonni dikutip dari laman Unhan pada Sabtu (6/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Jonni berharap universitas di bawah Kementerian Pertahanan ini dapat menjadi kampus pertahanan di dunia. Hingga saat ini, Unhan telah melakukan kajian ilmu pertahanan dan bela negara.
Jurusan S2 SPS kelas eksekutif Unhan ini sudah bisa diikuti mahasiswa untuk tahun ajaran 2023/2024. Jumlah mahasiswa jurusan ini sebanyak 28 orang yang berasal dari Perwira TNI 3 orang, partai politik sebanyak 16 orang dan media massa sebanyak 9 orang.
Profil Unhan
Unhan dengan nama internasional Indonesia Defense University (IDU) diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Maret 2009 lalu.
Perbedaan Unhan dari universitas lain adalah pengkhususan pendidikan tinggi bagi para perwira TNI dan sipil untuk belajar dan memperdalam ilmu pertahanan sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Unhan sendiri memiliki dua sekolah yakni Sekolah Perang Semesta dan Sekolah Manajemen Pertahanan. Fakultas yang terdapat di Unhan antara lain Fakultas Logistik Militer, Kedokteran Militer, Farmasi Militer, MIPA Militer, FSTP, Strategi Pertahanan, Manajemen Pertahanan, Keamanan Nasional, dan Ilmu Pertahanan.
(cyu/pal)
