.webp)
IPB University dan Chuo Joho Institute of Information Technology (CJI), Jepang menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan pendidikan vokasi di RI. Kerja sama CJI dan IPB meliputi implementasi bersama program pendidikan kejuruan inovatif. Lulusan program ini berkesempatan langsung memasuki pasar kerja Jepang.
Implementasi program ini dimulai pada 2024 dengan menerima enam mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University dari Prodi Ekowisata, Pertanian, dan Akuntansi. Para mahasiswa akan diarahkan untuk bekerja di sektor seperti perhotelan dan sumber daya manusia.
Dikutip dari laman IPB University, program kolaborasi ini meliputi pembelajaran bahasa Jepang, pengurusan dokumen keberangkatan, persiapan tes kemampuan berbahasa, pembiayaan pendidikan, dan persiapan asrama di Jepang. Mahasiswa program ini juga akan menjalani konsultasi dan pelatihan rutin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai menyelesaikan program desain bisnis selama satu tahun, mahasiswa akan menjalani penempatan di perusahaan mitra CJI.
"Kami yakin kolaborasi ini akan berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan dan masyarakat melalui teknologi informasi dan pengembangan pertanian sehingga berdampak pada masyarakat global," jelas Rektor IPB University Prof Arif Satria dalam laman kampus, dikutip Senin (1/1/2024).
Peluang Pengalaman Mahasiswa RI di Jepang
Presiden CJI Hiroshi Okamoto mengatakan, kolaborasi ini memungkinkan pihaknya memberikan pendidikan bahasa Jepang dan vokasi kepada warga Indonesia di IPB University dan membantu aspirasi globalnya.
Okamoto menjelaskan, CJI sudah mendidik lebih dari 1.000 mahasiswa di bidang teknologi informasi (IT), kecerdasan buatan (AI), bisnis, dan bahasa Jepang. Tingkat serapan alumninya mencapai lebih dari 95 persen.
"Kami berharap MoU ini dapat memperkuat kerja sama pendidikan dan persahabatan antara Jepang dan Indonesia," kata Okamoto.
Kerja sama IPB University dan CJI menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo Yusli Wardiatno membuka jalan bagi pengembangan SDM berkualitas dan hubungan bilateral kedua negara.
"MoU pendidikan vokasi ini diharapkan dapat menciptakan lulusan yang kompeten dan siap kerja, sekaligus mendukung pembangunan perekonomian Indonesia, dan mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang terus fokus pada peningkatan kualitas guru dan fasilitas pendidikan vokasi, serta mengembangkan program magang dan kerjasama dengan perusahaan untuk memberikan pengalaman praktik kepada mahasiswa," kata Yusli.
(twu/nwk)
