Universitas Padjadjaran (Unpad) serahkan beasiswa dari hasil investasi Dana Abadi Padjadjaran kepada 240 mahasiswa aktif Sarjana dan Sarjana Terapan angkatan 2021, 2022, dan 2022. Tak main-main jumlah beasiswa yang diberikan senilai Rp 2 Miliar!
Direktur Keuangan dan Tresuri Unpad, Edi Jaenudin SE MSi Ak menjelaskan program Dana Abadi Padjadjaran hadir sejak 2020. Setelah tiga tahun berjalan, Unpad telah menerima hibah dari berbagai elemen dari masyarakat umum, alumni, orang tua, mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan.
Dana tersebut terus diakumulasi dan diinvestasikan melalui sukuk atau obligasi syariah pada Badan Wakaf Indonesia. Total dana abadi yang telah terkumpul diketahui mencapai angka Rp 54 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dana tersebut diakumulasi terus. Secara aturan dana abadi tidak boleh digunakan, harus tetap abadi dan boleh diinvestasikan. Hasil investasinya baru boleh digunakan, salah satunya untuk beasiswa mahasiswa," papar Edi dalam rilis resmi di laman Unpad, dikutip Kamis (28/12/2023).
Mahasiswa Baru Angkatan 2024 Punya Kuota
Diketahui dari jumlah Rp 54 miliar, sekitar Rp 3 miliar dari hasil investasi dimanfaatkan untuk beasiswa mahasiswa, mendukung aktivitas riset dan inovasi, pengembangan kampus hijau setra program pemberdayaan masyarakat.
Setidaknya beasiswa Dana Abadi Padjadjaran yang diberikan kepada 240 mahasiswa menggunakan alokasi hingga Rp 2 miliar. Edi menjelaskan sisa dana akan disiapkan untuk mahasiswa angkatan 2024 nantinya.
"Dari Rp 3 Miliar tersebut, kita alokasikan 2 Miliar untuk beasiswa Dana Abadi Padjadjaran. Sisanya kita siapkan untuk mahasiswa angkatan 2024 atau mereka (mahasiswa on going) yang perlu bantuan di semester genap di bulan depan," tambah Edi.
Kriteria Penerima Beasiswa Dana Abadi Padjadjaran
Sebanyak 240 penerima beasiswa Dana Abadi Padjadjaran merupakan mahasiswa Sarjana dan Sarjana Terapan angkatan 2021, 2022, dan 2023 yang aktif. Mereka dipilih berdasarkan seleksi yang dilakukan pihak rektorat dan BEM Kema Unpad.
Salah satu kriteria utama untuk menerima beasiswa ini adalah mereka yang terkendala secara ekonomi. Selain itu, beberapa mahasiswa penerima merupakan mereka yang layak memperoleh beasiswa KIP-K namun terkendala kuota di tingkat nasional.
Tak hanya bantuan UKT, Dana Abadi Padjadjaran juga memberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp 600 ribu per bulan. Jangka waktu penerimaan dimulai dari Januari hingga Desember 2024 mendatang.
Edi menambahkan, kemampuan akademik tidak menjadi syarat utama dalam beasiswa ini. Menurutnya mahasiswa yang memiliki ekonomi terbatas mempunyai potensi yang baik dalam prestasi akademik namun konsentrasinya terbagi karena harus memenuhi kebutuhan hidup.
"Banyak mahasiswa yang bekerja serabutan di sela kuliah untuk menghidupi kehidupannya selama berkuliah. Tentu di sisi lain itu bagus dan kreatif, tetapi di sisi lain kita khawatir akademiknya terganggu," terang Edi.
Untuk itu, melalui beasiswa ini Edi berpesan agar mahasiswa bisa fokus berkuliah dan meningkatkan kemampuan akademik lainnya. Karena bila tidak, evaluasi akan dilakukan kepada mahasiswa.
"Kalau prestasinya selama ini belum baik, dengan adanya beasiswa ini kita akan evaluasi ke depan," tutupnya.
(det/faz)