Cyber Islamic University Bakal Buka Banyak Prodi di 2024, Bisa Kuliah Jarak Jauh

ADVERTISEMENT

Cyber Islamic University Bakal Buka Banyak Prodi di 2024, Bisa Kuliah Jarak Jauh

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 22 Des 2023 11:30 WIB
Program Cyber Islamic University bakal dibuka penuh pada 2024.
Foto: Dok Kemenag RI
Jakarta -

Pada 2024 Kementerian Agama RI akan membuka sejumlah program studi baru di Cyber Islamic University termasuk S2. Sejak 2021, Cyber Islamic University hanya membuka program pembelajaran jarak jauh (PJJ) pendidikan agama Islam.

Tahun depan, selain S2 kampus ini akan membuka S1 pendidikan bahasa Arab (PBA), akidah filsafat Islam (AFI), pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI), hukum keluarga Islam (HKI), pendidikan Islam anak usia dini (PIAUD), tadris Ilmu pengetahuan sosial (IPS), sejarah peradaban Islam (SPI).

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani menyebut PJJ Cyber Islamic University adalah salah satu dari tujuh program prioritas Kemenag RI periode kepemimpinan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. Menag telah menunjuk IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai kampus siber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dukungan sarana dan prasarana kampus siber ini semuanya sudah terpenuhi 100 persen. Sehingga tahun akademik 2024/2025 pembelajaran jarak jauh tidak hanya untuk prodi PAI saja, tapi program sarjana dan magister juga sudah dapat kita selenggarakan," ujar Ali Ramdhani di Jakarta (21/12/2023), dikutip dari rilis laman Kemenag RI.

Dhani mengatakan dalam tiga tahun terakhir program Cyber Islamic University diikuti 3.339 mahasiswa. Seluruhnya berasal dari 36 provinsi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Tingginya minat mahasiswa mendaftar kuliah siber disebabkan kemudahan mengikuti pembelajaran. Maka dari itu Cyber Islamic University sangat membantu para guru madrasah, sekolah, pesantren dan lainnya untuk melanjutkan pendidikan.

Ketua Jurusan PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati, Moh Ali mengatakan kuliah siber ini dilaksanakan dengan dua metode, yaitu metode belajar sinkronus-asinkronus ditambah video pembelajaran dan e-modul yang dapat diakses oleh mahasiswa kapan saja dan di mana saja serta tatap muka selama empat kali dalam satu semester.

"Kita online fleksibel. Tapi secara kualitas tetap terjaga karena kami memiliki tim pemantau melalui lembaga penjaminan mutu," kata Ali.

Ali menuturkan meski program ini diadakan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, tetapi para dosen yang berjumlah 302 orang yang berasal dari perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Pihaknya pun merekrut pengajar dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di 19 provinsi. Sejumlah pengajar juga ada yang berasal dari luar negeri, contohnya dari Hankuk University dan Ohio University.

Mahasiswa PJJ PAI terbagi ke dalam dua kelompok yaitu beasiswa dan nonbeasiswa. Sekarang ini kelas PAI terbagi menjadi 74 kelas yang terdiri atas 4 kelas angkatan pertama, 40 kelas angkatan kedua, dan 30 kelas angkatan ketiga.

Ali mengatakan pada dasarnya ada keinginan masyarakat dari sejumlah negara, baik WNI atau WNA untuk ikut PJJ IAIN Syekh Nurjati.

"Mereka merupakan mahasiswa dari Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, hingga Swiss dan Belanda," ucapnya.




(nah/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads