Tes Perguruan Tinggi Setop 90 Detik Lebih Awal, Pelajar Korsel Gugat Pemerintah

ADVERTISEMENT

Tes Perguruan Tinggi Setop 90 Detik Lebih Awal, Pelajar Korsel Gugat Pemerintah

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 21 Des 2023 17:00 WIB
Students wait for the start of the annual college entrance examinations at an exam hall in Seoul on November 17, 2022. (Photo by HEO RAN / POOL / AFP) (Photo by HEO RAN/POOL/AFP via Getty Images)
Ujian masuk perguruan tinggi Korsel, Suneung. Foto: POOL/AFP via Getty Images/HEO RAN
Jakarta -

Sekelompok siswa di Korea Selatan (Korsel) menggugat Pemerintah Korsel gegara ujian masuk perguruan tinggi diakhiri 90 detik lebih awal dari yang dijadwalkan. Para pelajar yang tergabung meminta 20 juta Won (sekitar Rp 238 juta) untuk masing-masing. Jumlah ini setara dengan biaya belajar selama satu tahun untuk ikut ujian kembali.

Tes masuk perguruan tinggi di Korsel dikenal dengan nama Suneung. Ujian tersebut berlangsung selama delapan jam dan menyajikan tes berbagai mata pelajaran berturut-turut.

Suneung disebut sebagai salah satu ujian tersulit di dunia dan taruhannya begitu tinggi. Ujian tersebut dinilai tak hanya menentukan kuliah di mana dan pekerjaan apa yang akan didapat kelak, melainkan juga relasi di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai cara bahkan dilakukan untuk mendukung siswa berkonsentrasi, misalnya menutup wilayah udara di Korsel dan menunda pembukaan pasar saham. Hasil Suneung pada tahun ini dirilis pada 8 Desember 2023 lalu.

Setidaknya 39 Siswa Menggugat

Gugatan kepada Pemerintah Korsel ini dilayangkan setidaknya oleh 39 siswa. Mereka mengklaim bel berbunyi lebih awal di lokasi ujian yang ada di Seoul, ketika yang diujikan adalah materi bahasa Korea.

ADVERTISEMENT

Sebagian peserta ujian disebut langsung protes, tetapi mengatakan para pengawas tetap mengambil kertas ujian mereka. Para pengajar menyadari kesalahan ini sebelum sesi ujian berikutnya dimulai dan memberikan satu setengah menit saat jam makan siang.

Kendati demikian, para siswa hanya bisa mengisi kolom-kolom jawaban yang kosong dan tidak boleh mengubah jawaban yang sudah ada. Seperti diberitakan oleh kantor berita Yonhap, dikutip dari BBC News, para siswa mengaku sangat kecewa sehingga tak bisa fokus pada sisa ujian. Sebagian bahkan dilaporkan menyerah dan kembali ke rumah.

Dikutip dari Independent pihak otoritas pendidikan tak menyampaikan permintaan maaf maupun penjelasan lainnya, kata pengacara dari Firma Hukum Myungjin. Menurut pihak mereka, pengawas ujian juga menggunakan perangkat mereka sendiri, bukan perangkat jam yang ditentukan negara.

Gugatan yang dilayangkan ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul itu bukanlah yang pertama kali. Pada April 2023 lalu, pengadilan di Seoul memberikan 7 juta Won (sekitar Rp 83 juta) kepada para pelajar yang menggugat negara dan administrasi kota lantaran bel ujian berbunyi tiga menit sebelum yang semestinya.




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads