3 Perguruan Tinggi Hindu Naik Status dan Jadi Kampus Negeri

ADVERTISEMENT

3 Perguruan Tinggi Hindu Naik Status dan Jadi Kampus Negeri

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 11 Des 2023 15:00 WIB
Dirjen Bimas Hindu Kemenag Prof I Nengah Duija
Kemenag proses pendirian TK-SMA Hindu yang disebut widyalaya, seperti model madrasah. 3 kampus Hindu pun diproses naik status dan jadi kampus negeri. Foto: Kemenag
Jakarta - Sebanyak 3 perguruan tinggi Hindu sedang menjalani peningkatan status dan penegerian menjadi perguruan tinggi keagamaan Hindu negeri (PTKHN).

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama Prof I Nengah Duija mengungkapkan kampus-kampus tersebut berada di tiga provinsi yakni Bali, Kalimantan Tengah, dan Jawa Tengah.

Kampus tersebut yakni Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Bali menjadi Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan. Kemudian IAHN Tampung Penyang menjadi Universitas Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya Kalteng.

Terakhir, kampus swasta yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Widya Aksara Dharma bernama Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten, Jateng menjadi kampus negeri dengan nama Sekolah Tinggi Hindu Negeri Jawa Dwipa.

"Adanya peningkatan status dan penegerian Perguruan Tinggi Hindu ini saya kira adalah legacy yang luar biasa dari Gus Menteri Yaqut Cholil Qoumas," kata Duija dalam keterangan resminya, dikutip Senin (11/12/2023).

Selain itu Duija mengungkapkan, pengusulan kenaikan pangkat Lektor ke Lektor Kepala dan Guru Besar di PTKHN meningkat pada 2023. Di samping itu, 6 SDM PTKHN lolos beasiswa LPDP 2023.

"Dalam tiga bulan terakhir, telah lahir 16 guru besar dari Kemenag. Juga, dalam kaitannya dengan pengembangan SDM PTKHN, sebanyak 6 orang telah berhasil lolos program beasiswa LPDP tahun 2023. Ada 6 orang yang menempuh pendidikan S3, 4 di antaranya belajar di luar negeri dan 2 lainnya di dalam negeri," terangnya.

Pendirian Widyalaya

Selain itu, Ditjen Bimas Hindu sedang memproses pendirian satuan pendidikan umum berciri khas keagamaan Hindu. TK , SD, SMP, dan SMA Hindu ini disebut widyalaya.

Dirjen Bimas Hindu Kemenag mengatakan, widyalaya bagi umat Hindu seperti halnya madrasah bagi umat Islam. Penyebutan RA, MI, MTs, dan MA di widyalaya disebut jenjang Pratama, Adi, Madya, dan Utama.

"Widyalaya merupakan satuan pendidikan yang sejenis madrasah bagi umat Hindu yang nantinya akan ada dari jenjang TK hingga SMA. Di Widyalaya ini bisa disebut jenjang Pratama, Adi, Madya dan Utama. Ini sudah dibuatkan Peraturan Menteri Agama (PMA) tinggal nunggu harmonisasi dengan Menkumham," kata

Duija menjelaskan, widyalaya merupakan program prioritas Ditjen Bimas Hindu Kemenag sekaligus legacy Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di bidang pendidikan.

"Mudah-mudahan tahun ini selesai, sehingga kami punya sekolah keagamaan yang sejenis Madrasah dari tingkat TK sampai SMA," ucapnya.

Ia menambahkan,"Kami berharap program legacy dari Gus Yaqut dapat tuntas dirasakan oleh umat Hindu seluruh Nusantara di tahun 2024 nanti, khususnya terkait pendidikan umum berciri khas keagamaan Hindu atau widyalaya dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Demikian juga alih status dan peningkatan status PTKHN. Semua ini legacy monumental untuk umat Hindu di masa kini dan masa depan."


(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads