Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta berinisiatif membentuk asosiasi lembaga pendidikan pelayaran dan maritim pertama di Asia Tenggara. Inisiatif Association for Maritime Education and Training in Southeast Asia (AMETSEA) ini turut didukung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Kolaborasi antarlembaga pendidikan pelayaran se-ASEAN merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus berupaya memajukan pendidikan dan pelatihan (diklat) di bidang pelayaran dan maritim," ujar Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (20/10/2023).
Hal ini ia sampaikan saat membuka Conference in Maritime Education and Training in Southeast Asia (Cometsea) 2023 sekaligus pertemuan perdana AMETSEA di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Ahmad Wahid mengungkapkan peresmian AMETSEA merupakan momen bersejarah untuk dunia pendidikan dan pelatihan maritim di Asia Tenggara. Pasalnya, AMETSEA menjadi lembaga pertama yang memfasilitasi kerja sama regional di bidang pendidikan, peningkatan kurikulum, serta mendorong pengembangan pendidikan pelayaran dan maritim untuk mengikuti perkembangan terkini industri maritim.
Melalui inisiatif ini, pihaknya bertujuan menjawab kebutuhan masyarakat akan Sumber Daya Manusia (SDM) pengajar yang mampu mencetak lulusan pelaut profesional yang andal, terampil, kompeten dan berdaya saing tinggi. Asosiasi ini pun diharapkan dapat mengikuti perkembangan teknologi dan industri maritim.
Selain itu, STIP memiliki visi untuk melahirkan lulusan yang berkualitas dan memenuhi standar internasional. Serta menjawab kebutuhan tenaga profesional bidang maritim.
STIP juga nantinya akan menggandeng para pelaku industri pelayaran dan maritim untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan teoritis yang didapat dari pendidikan, dengan keterampilan praktis di dunia industri.
"STIP siap membuka kerja sama dengan perusahaan industri pelayaran dan maritim untuk menyiapkan SDM profesional berstandar internasional," tutur Ahmad Wahid.
Adapun pertemuan pertama AMETSEA ini dihadiri perwakilan berbagai negara, di antaranya Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran dari Indonesia, Singapore (Nantong) International Maritime Institute, Malaysia Maritime Academy (ALAM), Maritime Academy of Asia Pasific (MAAP) dari Filipina, University of Transport dari Vietnam, dan Institute of Brunei Technical Education dari Brunei Darussalam.
Steering Committee AMETSEA dari negara-negara tersebut sepakat menunjuk Ketua STIP sebagai Ketua Komite AMETSEA periode 2023-2027. Dengan begitu, AMETSEA akan menyelenggarakan pertemuan asosiasi paling sedikit dua kali setahun dan menyelenggarakan konferensi internasional tahunan untuk saling bertukar informasi perkembangan dunia maritim.
STIP juga ditetapkan sebagai sekretariat sementara sampai dengan terbentuknya asosiasi secara legal dan permanen.
"Sementara ini, STIP akan menjadi sekretariat AMETSEA dan terbuka bagi semua lembaga pendidikan pelatihan pelayaran dan maritim untuk bergabung sebagai anggota asosiasi se-Asia Tenggara dengan bebas biaya keanggotaan," jelasnya.
Ia menambahkan lembaga pendidikan pelatihan pelayaran dan maritim tidak dikenakan biaya jika ingin menjadi anggota AMETSEA. Caranya, cukup mendaftar keanggotaan asosiasi melalui STIP.
Selanjutnya, lembaga pendidikan dapat mengikuti berbagai kegiatan asosiasi, termasuk melakukan kerja sama regional sesama anggota AMETSEA. Kemudahan ini ditujukan agar semakin banyak anggota yang bergabung dengan asosiasi dan meningkatkan kolaborasi serta kerja sama.
(ncm/ncm)