.webp)
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) menggelar Diklat Pemberdayaan masyarakat.
Adapun kegiatan pemberdayaan ini dilakukan melalui pelatihan keterampilan, pengembangan ilmu dasar-dasar kepelabuhan, penyuluhan kesehatan, penyuluhan keselamatan dan sosialisasi sistem prosedur kebakaran kapal, serta pengenalan penggunaan bahasa Inggris dalam sektor maritim.
"STIP mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif melalui program pemberdayaan masyarakat dengan membagikan sertifikasi berstandar untuk masyarakat pesisir, nelayan, komunitas dan siswa sekolah kejuruan pelayaran sebagai bekal terjun ke dunia professional pelaut yang andal," ujar Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, Ahmad Wahid dalam keterangan tertulis, Jumat (13/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad menyampaikan STIP terus mendorong Diklat Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan. Beberapa pelatihan yang dilakukan antara lain, membubut, mengelas, teknik dasar pemadaman kebakaran, teknik instalasi listrik rumah tangga, pelatihan keterampilan komputer, serta pengembangan ilmu dasar-dasar kepelabuhan Ada pula penyuluhan kesehatan, penyuluhan keselamatan dan sistem prosedur kebakaran kapal dan mensosialisasikan penggunaan bahasa Inggris dalam sektor maritim untuk murid sekolah menengah kejuruan (SMK).
Seluruh kegiatan ini dilaksanakan selama 2-3 hari di setiap lokasi. Hingga saat ini, telah dilaksanakan 12 kegiatan Pemberdayaan masyarakat dengan jumlah peserta 5.634 orang.
Ia pun menambahkan, Diklat Pemberdayaan masyarakat menjadi wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan komitmen STIP. Sesuai dengan amanat Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan Pemberdayaan kepada masyarakat.
"Kegiatan Diklat Pemberdayaan masyarakat secara konsisten menjadi program prioritas nasional, di mana STIP hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membangun, menyejahterakan, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dengan cara mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas pemberdayaan kepada masyarakat yang berbasis riset di Indonesia dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan," paparnya.
Sebagai informasi, dalam kegiatan ini juga dilakukan sertifikasi Basic Safety Training (BST), Diklat Advance Fire Fighting (AFF) dan Security Awareness Training (SAT) dengan standard STCW 1978. Sebanyak 8.000 sertifikat diserahkan di 14 lokasi di beberapa wilayah Indonesia.
(ega/ega)
