Selain itu, Menkes menyebutkan pemerintah menyiapkan 2.500 beasiswa. Kebijakan ini disebut tidak hanya untuk ilmu kedokteran, melainkan juga bioteknologi, bioinformasi, dan biogenetik.
"Tahun ini 2.500 beasiswa udah secure. Bukan hanya dokter atau dokter spesialis, tapi juga bioinfromatics dan biogenetics, bioindustries kita siapin," ujar Menkes dalam Tech Conference 2023 (22/8/2023), dikutip dari CNBC Indonesia.
Menkes turut bergurau bahwa sekolah elite seperti Harvard Business School tak akan lagi jadi favorit, tetapi akan bergeser ke sektor kesehatan.
"Sekarang bioinformatic, biogenetics. Aku lagi berjuang supaya temen-temen mau ambil belajarnya ke sana," ujarnya.
Kemenkes RI juga disebut melakukan identifikasi universitas serta profesor terbaik. Menkes akan mendekati pelaku akademik yang akan mengambil gelar PhD agar bisa membuat penelitian terkait Indonesia. Budi Gunadi mengatakan, riset mereka pun akan dibiayai.
Potensi Besar Bidang Kesehatan
Menkes pada acara tersebut juga menyampaikan potensi besar di bidang kesehatan. Data sektor ini disebut sangat besar dan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan di Indonesia.
Sebagai contoh, jumlah bayi yang dilahirkan per tahun dapat mencapai 4 juta bayi. Data kelahiran bayi tersebut kemudian bisa diambil dan dimanfaatkan.
"Bayangkan bayinya kita imunisasi, bayinya kita ambil datanya. Banyak sekali yg bisa kita lakukan. AI bisa digunakan startup untuk diagnostik," jelas Budi.
Kini, Kemenkes RI dikatakan tengah menyiapkan data medis masyarakat. Pada data ini turut tertera data mulai dari vaksinasi sampai penyakit tertentu yang diderita.
"Kita sudah mulai tahun ini clinical database dari 260 juta rakyat. Siapa yang sudah vaksin ini, siapa yang darah tinggi, kolesterol tinggi, dan lain-lain," kata Menkes.
(nah/nwy)