Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang akan membuka fakultas kedokteran. Dalam upaya percepatan pendirian, UIN Walisongo menggandeng banyak pihak mulai dari kampus lain, rumah sakit, dan kementerian.
Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq menuturkan bahwa sudah ada sebanyak 41 dokter yang siap untuk menjadi pengajar di Fakultas Kedokteran UIN Walisongo nantinya. Para pengajar tersebut diharapkan bisa mendorong lahirnya dokter-dokter baru yang unggul, humanis, dan beradab.
"Bergabungnya 41 dokter dengan UIN Walisongo merupakan komitmen kami untuk mewujudkan fakultas kedokteran. Sebelumnya, UIN Walisongo sudah bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan. Dibukanya fakultas kedokteran merupakan upaya UIN Walisongo untuk menjadi kampus kemanusiaan dan peradaban," ujar Rektor dikutip dari laman UIN Walisongo, Selasa (15/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Menteri Kesehatan RI, Budi Gunardi, pembukaan Fakultas Kedokteran UIN Walisongo ini menjadi salah satu upaya dalam menambah tenaga kesehatan terutama saat ini banyak kematian yang disebabkan stroke, jantung, dan kanker.
"Turut mendukung penuh berdirinya Fakultas Kedokteran di UIN Walisongo, mengingat masih kurangnya dokter di Indonesia. Harapannya lulusannya bisa memenuhi kebutuhan dokter di Indonesia terutama di daerah yang pelosok," ungkap Budi dilansir dari laman Pendis Kemenag, Selasa (15/8/2023).
Lulusan Jadi Dokter Plus Case Mix Manager
Dekan Fakultas Kedokteran UIN Walisongo, Sugeng Ibrahim menyampaikan pembukaan fakultas baru tersebut diharapkan bisa menghasilkan lulusan yang bisa menghubungkan dokter klinis dengan BPJS sesuai dengan ketentuan BPJS.
"Distingsi dari Fakultas Kedokteran UIN Walisongo memiliki arah ke regenerative medicine. Mengajarkan mahasiswa tentang stem cell atau sel punca kedepannya. Distingsi selanjutnya adalah penjaminan kesehatan, harapannya lulusan dokter bisa menjadi case mix manager yang nantinya bisa menjembatani antara dokter klinis dan BPJS sesuai dengan ketentuan BPJS," tutur Sugeng.
Gandeng RSUD hingga Kampus Lain
Untuk percepatan berdirinya fakultas kedokteran, UIN Walisongo menggandeng beberapa rumah sakit. Salah satunya adalah RSUD dr Gondo Suwarno sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran.
Adapun rumah sakit lain yang ikut mendukung pendirian Fakultas Kedokteran UIN Walisongo ini yakni Rumah Sakit Nasional Diponegoro, Rumah Sakit Jiwa Daerah DR Amino Gondohutomo dan RSUD dr Adhyatama, MPH Tugurejo sebagai Rumah sakit pendidikan afiliasi.
Selain rumah sakit, UIN Walisongo bekerja sama dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai perguruan tinggi pembina. PTKIN yang berada di ibu kota tersebut diketahui telah memiliki prodi kedokteran sejak tahun 2014 lalu.
"Kami bersyukur UIN Syarif Hidayatullah dengan pengalaman dan prestasinya yang luar biasa, berkenan menjadi partner kami dalam pendirian fakultas kedokteran", ujar Rektor UIN Walisongo.
UIN Walisongo pun telah menyiapkan beberapa laboratorium mulai dari ruang manekin, laboratorium biologi sel dan bioteknologi, laboratorium biokimia farmakologi dan patologi klinik, laboratorium histologi dan patologi anatomi, laboratorium mikrobiologi dan parasitolog.
(cyu/nah)