RI-Korsel Jajaki Peluang Kerja Sama Magang & Kerja di Perbankan

ADVERTISEMENT

RI-Korsel Jajaki Peluang Kerja Sama Magang & Kerja di Perbankan

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 30 Jun 2023 15:00 WIB
Ilustrasi kerja sama
Program magang dan kesempatan kerja di perbankan Korea Selatan (Korsel) tengah dibahas pemerintah Indonesia dan Korsel. Simak infonya di sini. Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pemerintah RI dan Korea Selatan (Korsel) mendiskusikan Program Best Professional Talent di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Seoul baru-baru ini. Sebagai bagian peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korsel, program ini berupa peluang magang dan kerja di RI bagi mahasiswa berprestasi Indonesia.

Program Best Professional Talent sejalan dengn Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka, Kemendikbudristek. Penerima program akan menelusuri dunia profesi bidang keuangan Korsel.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Seoul, Gogot Suharwoto menjelaskan, Indonesia Best Professional Talent Program Indonesia Career Day (ICD) dan Indonesia Talent Pool Management (ITPM).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program ICD akan memfasilitasi lokakarya networking event, training program, dan job talk," kata Gogot, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (30/6/2023).

"Target ICD untuk mahasiswa Indonesia yang masih di Korsel (inbound), sementara ITPM untuk pelajar yang studi di perguruan tinggi di Indonesia (outbound)," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Gogot menambahkan, program di atas akan dilaksanakan paralel karena memiliki target mahasiswa yang berbeda. Namun, kedua program memerhatikan relevansi antara kebutuhan dunia perbankan Korea dengan kompetensi mahasiswa di Indonesia maupun di Korea melalui penempatan kerja dan magang MSIB.

Duta Besar (Dubes) RI untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto mengatakan, diskusi perdana antara perguruan tinggi Indonesia dengan industri perbankan di Korsel ini bertujuan untuk memperkenalkan Best Professional Program dari Indonesia yang telah dirancang bersama antara kampus Indonesia dan perusahaan perbankan Korea.

Sulistiyanto menuturkan, diskusi tersebut juga tindak lanjut dari pembicaraan Gubernur Otoritas Jasa Keuangan RI, Mahendra Siregar dan Gubernur Financial Supervisory Services, Lee Bok-hyun saat bertemu di Jakarta pada Mei 2023 lalu.

Ia berharap, program ini juga dapat membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia yang ingin meniti karier di dunia perbankan, khususnya perusahaan perbankan Korea dan perusahaan kelas dunia.

"Progam ini merupakan bentuk transformasi aset sumber daya manusia menjadi tenaga siap kerja di sektor keuangan di Korea," ucapnya.

Peluang Belajar, Magang, dan Kerja

Vice President Binus Higher Education George W. Hadipoespito mengatakan, kampus Bina Nusantara sebelumnya telah menginisasi program kerjasama dengan Hana Bank di Indonesia.

"Kami siap untuk memperluas jaringan dengan Hana Financial Group di Korea untuk memberikan pasokan tenaga kerja di kantor Hana Bank di seluruh dunia," kata George di kesempatan yang sama

General Manager Hana Financial Group Korea, Kwon Sehwan menyampaikan seluruh aspek jasa keuangan secara fundamental berujung pada penguatan sumber daya manusianya.

"Diperlukan kerjasama yang baik agar layanan perbankan makin modern maka harus didukung oleh pekerja yang sangat memahami informasi teknologi atau disebut IT warrior," jelas Kwon.

Dekan Fakultas Hukum dan Studi Internasional Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) sekaligus Mantan Menteri Luar Negeri RI 2001-2009 Noer Hassan Wirajuda mengatakan, persilangan bidang keilmuan kemudian menjadi penting untuk dipelajari.

"Menjadi mendesak untuk memperkenalkan kelas International Business Law dalam konteks Ekonomi Internasional, dengan fokus pada negara Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan di kawasan Asia Timur," tuturnya.

"Hal ini disebabkan semakin banyaknya perjanjian perekonomian yang dirampungkan antara Indonesia dengan negara-negara Asia Timur di mana tindak lanjut perlu dilakukan dalam waktu singkat secara efektif," sambungnya.

Dekan Fakultas Bisnis Prasmul, Fathony Rahman menuturkan, pihaknya sebagai pencetak wirausaha baru dan kampus Magister Administrasi Bisnis (MBA) pertama yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia sudah siap bekerja sama dengan dunia kerja.

"Keterikatan antara kampus dan dunia kerja sangat erat sekali," ucap Fathony.

Lebih lanjut, lembaga-lembaga keuangan Korsel diundang untuk membuka kesempatan bagi generasi muda Indonesia. Langkah berikutnya diharapkan berupa pendalaman kerja sama Indonesia-Korsel mengenai kebutuhan pihak perbankan dan ketersediaan mahasiswa di kampus Indonesia.

Tindak lanjut penjajakan ini sedianya akan dituangkan pada nota kesepahaman antara kampus Indonesia dan perusahaan perbankan Korea. Dalam pelaksanaan program di perusahaan perbankan Korea, perlu disiapkan penyelia dari kedua belah pihak, pemantauan, dan evaluasi. Dari situ, dapat ditentukan pemberian sertifikat oleh perusahaan dan pengakuan kredit yang sesuai dari pihak kampus.

Perwakilan dari Financial Supervisory Service (FSS) perbankan Korsel, Choi Yunsun dan Industrial Bank of Korea (IBK), Jung, turut mengungkapkan apresiasi kepada KBRI Seoul atas inisiatif peluncuran program yang dipandang bersifat saling menguntungkan untuk perguruan tinggi Indonesia dan industri perbankan Korsel. Diharapkan, program ini dapat mencetak talenta terbaik bidang keuangan.

Turut hadir pada kegiatan ini mewakili perguruan tinggi Indonesia yakni Wakil Rektor Binus University Meyliana sekaligus Guru Besar Binus Bidang Ilmu Sistem Informasi. Sementara itu, perusahaan finance Korea Selatan diwakili pihak Financial Supervisory Services Korea Selatan, Hana Financial Group, dan Industrial Bank of Korea (IBK).




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads