Pimpinan dan koordinator perguruan tinggi akademik (PTA) dan perguruan tinggi vokasi (PTV) penerima mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) menghadiri penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) Program PMM di Gedung D Kemendikbudristek, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Kepala Program Kampus Mengajar dan PMM Asri Aldila Putri mengatakan, sebanyak 204 perguruan tinggi menjadi perguruan tinggi penerima mahasiswa PMM Angkatan 3 ini.
"Di PMM 3, kami memitigasi apa yang jadi pembelajaran dari angkatan sebelimnya, terkait tanda tangan PKS. Tanda tangan serentak secara nasional diharapkan membuat tidak ada lagi keterlambatan penyelesaikan tanda tangan kerja sama antara Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dan perguruan tinggi penerima untuk kelancaran PMM 3," kata Asri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asri menjelaskan, kelanjutan proses PMM tersebut juga berkaitan dengan pelaksanaan Modul Nusantara pada mahasiswa pertukaran. Untuk pelaksanaan modul ini , pihaknya menjalankan pembekalan intensif bagi perguruan tinggi penerima.
Modul Nusantara merupakan rangkaian kegiatan dengan fokus menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial bagi mahasiswa pertukaran PMM lewat pembimbingan berurutan dan berulang.
Dikutip dari laman Pusat Informasi Kampus Merdeka Kemdikbud, kegiatan Modul Nusantara bertujuan memaksimalkan ruang jumpa mahasiswa, menambah, pemahaman, dan pengendapan makna toleransi.
Diharapkan, rangkaian kegiatannya bantu mahasiswa mengenal kekayaan budaya Nusantara dari berbagai golongan, suku, ras, agama, dan kepercayaan dengan dibimbing Dosen Modul Nusantara (Dosen MN) dan dibantu oleh liaison officer (LO).
Potensi Kolaborasi Pertukaran Mahasiswa Mandiri
Wakil Ketua 2 Pelaksana Pusat Kampus Merdeka (PPKM) Hatma Suryatmojo mengatakan, sementara kuota terbatas, kampus bisa melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi lain secara langsung.
"Yang terfasilitasi 16.000, mahasiswa yang ingin pertukaran itu (tapi belum dapat PMM), difasilitasi. Ini peluang koordinator perguruan tinggi buat membangun pertukaran mahasiswa mandiri," kata Hatma.
"Ini kewajiban kita untuk fasilitas kebutuhan mahasiswa, yang bisa digelar di perguruan tinggi masing-masing. Terima kasih dukungannya untuk Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) flagship. Tambahan amunisinya lewat kolaborasi antarperguruan tinggi," sambungnya.
Dosen dan Mahasiswa Berbagi Ilmu
Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan 3 memasuki tahap mobilisasi mahasiswa peserta ke perguruan tinggi penerima.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktristek) Nizam mengatakan, PMM diharapkan membangun persahabatan persahabatan dosen-dosen dan pendamping antarperguruan tinggi untuk berbagi ilmu dan pengalaman praktik baik.
"Saya harap program ini betul-betul berkualitas. Apresiasi sekali bagi perguruan tinggi yang sudah berkenan menjadi host, perguruan tinggi penerima, serta mengirim mahasiswanya menimba pendidikan di kampus lain," tuturnya.
"Semoga kolaborasi memanfaatkan dana abadi pendidikan bermanfaat bagi adik-adik mahasiswa dan masa depan bangsa. Sudah ada 500 kampus asal, semoga makin banyak kampus bergabung, dan membawa pulang ilmu untuk disampaikan ke rekan-rekannya," tambah Nizam.
(twu/nwk)