Selamat! Prof M Syafii Antonio Resmi Jadi Guru Besar Pertama Institut Tazkia

ADVERTISEMENT

Selamat! Prof M Syafii Antonio Resmi Jadi Guru Besar Pertama Institut Tazkia

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 09 Feb 2023 12:00 WIB
Pengukuhan jabatan Guru Besar Prof Syafii Antonio (Foto: Nikita Rosa Damayanti/detikcom)
Foto: Pengukuhan jabatan Guru Besar Prof Syafii Antonio (Foto: Nikita Rosa Damayanti/detikcom)
Jakarta - Prof Dr Muhammad Syafii Antonio M Ec dikukuhkan sebagai Guru Besar Illmu Ekonomi Islam di Institut Tazkia Bogor, Jawa Barat pada Kamis (9/2). Prof Syafii juga menjadi Guru Besar pertama sejak Institut Tazkia berdiri.

Prof Syafii dikenal sebagai toloh yang turut mengembangkan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Sejak tahun 90an, ia telah menulis puluhan buku, artikel ilmiah hingga diundang dalam seminar nasional maupun internasional.

Berbekal ilmu yang ia miliki, Prof Syafii mendirikan Institut Agama Islam (IAI) Tazkia dan telah menjadi dosen tetap selama lebih dari 20 tahun dan kini dikukuhkan sebagai Guru Besar.

Prosesi pengukuhan Guru Besar Prof Syafii turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Zulfikli mengucapkan selamat serta memuji semangat Prof Syafii dalam mencari ilmu.

"Saya kenal lama dengan beliau ini guru kita Prof Doktor Syafii Antonio yang kita malu, itu kemauannya dan berfikir. Orang selalu belajar, ketekunan yang luar biasa," puji Zulkifli.

"Mudah-mudahan kita semua bisa mengikuti jejak-jejak Prof," tambahnya.

Dalam prosesi pengukuhannya itu, Prof Syafii menyampaikan orasi ilmiah berjudul Model Leadership ProLM dan Tantang Sumber Daya Manusia Bisnis Pada Era Digital. Pidato itu menjelaskan urgensi ProLM Wisdom pada Era Digital dan Internet of Things (IOT).

"Seperti yang kita ketahui saat ini kita mengalami digital transformation yang luar biasa," Jelas Prof Syafii.

Proses digitalisasi dan praktik online ini, lanjutnya, telah mengubah proses produksi, distribusi, pembiayaan, pemasaran bahkan cara konsumsi dan gaya hidup sekarang ini. Ia pun menegaskan, ekonomi bisnis syariah turut terdampak perubahan ini dan perlu menyesuaikan diri dengan cepat.

"Dari ini kita bisa embracing digital era. Menghadapi VUCA, menghadapi era disrupsi dengan kekuatan Asmaul Husna dengan model sidik, amanah, fatonah, dan tablik yang meliputi secara spiritual, ekonomi, sosial, emosional, fisik," pungkas Syafii Antonio.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads