Himpunan Mahasiswa dari 3 jurusan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung menggelar seminar dan workshop kewirausahaan. Kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Bandung.
Adapun kegiatan bertajuk 'Membangun Jiwa Wirausaha Melalui Tanaman Hias Bonsai' yang berlangsung Sabtu (7/1) ini digelar oleh Jurusan Pendidikan Biologi, Biologi Sains, dan Agroteknologi. Ketiga jurusan ini menggaet narasumber dari kalangan kolektor bonsai yang sudah menembus juara tingkat nasional, seperti Nana Suryana, Agus Wahidin, Ucak Didin, Edi Riyadi, Yayat Hidayat, Maya Rusmayadi, dan Wahyudin Sambas.
Rektor UIN SGD Bandung, Prof Dr H Mahmud MSI., CSEE menyampaikan seminar dan workshop ini merupakan rangkaian Bonsai Bandung Juara Goes to Campus yang diselenggarakan di Agro Edu Park sejak tanggal 5 hingga 8 Januari 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahmud mengaku pihaknya sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut. Harapannya, dari kampus tercinta ini lahir perhimpunan pencinta bonsai.
"Harus dimanfaatkan momentum ini agar lahir bukan sebagai penggemar, tapi pencipta bonsai, perhimpunan pencinta bonsai. Asal syaratnya kuat dengan prinsip saya, di mana ada kemauan di situ ada jalan, sungguh-sungguh, falsafah rumput, pantang menyerah," tegasnya dalam keterangan tertulis, Senin (9/1/2023).
Wakil Rektor III, Prof Dr H Ah Fathonih Mag menambahkan kegiatan seminar dan workshop ini menjadi kekuatan untuk mengeluarkan kebijakan mata kuliah kewirausahaan. Ia pun mengajak mahasiswa untuk menjadikan dunia kewirausahaan sebagai pilihan dalam menjalani hidup.
Fathonih juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa dan calon pengusaha muda agar mulai berwirausaha. Sehingga nantinya dapat lahir kaum intelektual muslim mandiri dan entrepreneur muslim sejati.
Menurutnya, untuk menjadi orang sukses dalam berbisnis diperlukan kemauan yang tinggi, sungguh-sungguh, pantang menyerah, dan terus belajar dari kegagalan.
"Pada bulan Desember, Bagian Kemahasiswaan sudah menggelar pelatihan kewirausahaan. Menariknya peserta yang ikut pelatihan harus memiliki rintisan usahanya, bisnis. Karena modal untuk entrepreneur itu harus kreatif, inovatif," paparnya.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Bandung, Prof Dr H Tedi Priatna, M.Ag menyampaikan kegiatan Bonsai Bandung Juara Goes to Campus berisi kegiatan edukasi, kontes, dan pameran bonsai.
"Izinkan berkolaborasi dengan mahasiswa, ini menjadi kesempatan berharga bagi kami, untuk memasuki wilayah akademik, dunia kerja terus berubah, kita ke depan tidak ada jaminan untuk jadi ASN. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan motivasi, manfaat kepada mahasiswa," ujar Tedi.
Dalam kegiatan ini, hadir pula pemateri dari Dewan Juri Nasional dengan kriteria bonsai serta testimoni dari Wakil Wali Kota Banjar, Kepala Dinas Pendidikan Sumedang, Direktur PAM, dan Direktur Bandrek Sariwangi.
"Saya berharap secara teori mahasiswa sudah dimiliki gagasan, wawasan bonsai untuk melanjutkan hidup," ujarnya.
Tedi mengakui kegiatan terkait bonsai di kampus sangat jarang dilakukan. Padahal, komunitas hobi ini eksis.
"Kampus kan kawah candradimuka calon pemimpin masyarakat di masa depan. Jadi ini punya keterkaitan dengan pengetahuan yang harus disebarluaskan. Apalagi yang prodinya berhubungan dengan tanaman seperti bonsai. Kampus belum terjamah oleh komunitas hobi, tentu saja sangat baik melibatkan mahasiswa terlibat dari proses kegiatan ini," tegasnya.
Ia menjelaskan tagline kegiatan ini ialah edukasi-pameran-kontes. Sehingga, pameran yang digelar tak hanya menampilkan pohon tapi juga mengajak mahasiswa belajar tentang bonsai.
"Edukasinya cukup menonjol, karena kegiatan ini di kampus. Boleh jadi hal yang baru bagi mahasiswa. Animonya luar biasa dari mahasiswa baik sebagai panitia maupun pengunjung dan peserta," jelas Tedi.
Penuh Sentuhan Teknologi
Lebih lanjut, Tedi mengatakan pameran bonsai ini penuh dengan sentuhan teknologi. Pasalnya pameran ditujukan bagi anak muda yang terlibat dan melek teknologi.
"Memakai barcode, contohnya ya. Pameran ini ada sentuhan teknologi, ada websitenya juga, jadi akan banyak yang mengakses. Lebih praktis, cepat dan rapi dari sisi pendaftaran, bayar, penerimaan pohon dan pendataan," terangnya.
Tedi mengungkapkan kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan cabang lain serta korwil Jabar. Menurutnya, sepanjang ikut pameran kualitas pohonnya juga enak dipandang.
"Semangatnya no baskom. Kami ingin tegaskan untuk melihat bonsai sebagai seni, ini harus dihargai. Betul harus berproses, kalau di rumah pake baskom, di sini pindahin dulu ke pot. Benar-benar di pameran, untuk publik, masyarakat juga lihat, walau belum jadi, potnya harus bagus dan indah," tuturnya.
Rasa Interlokal
Tedi pun mengaku sangat merasakan kemeriahan dari kegiatan. Apalagi kolektor yang sangat jarang ikut serta mau bersedia terlibat dalam pameran ini.
"Terima kasih kepada pemilik yang sudah mengikhlaskan dan ikut serta di sini. Pebonsai yang jarang ikut serta, yang biasanya susah, tidak mau, dalam kegiatan ini, sekarang turun ikut pameran. Labelnya lokal, tapi kalau lihat kualitas pohon di atas rata-rata, boleh kita sebut ini pameran interlokal," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Kegiatan, Zulfikar menuturkan Bonsai Bandung Juara diikuti oleh 532 peserta.
"Nilai yang terkandung bukan hanya untuk tiga prodi, tapi seluruh prodi, keunikan dalam keunikan bonsai, mulai dari harga bernilai miliaran, beralih profesi ke bonsai, di mana kita saksikan 600 pohon bonsai," tutur Zulfikar.
Adapun pameran yang dilombakan meliputi beberapa kategori yakni Best in Class prospek, Best Tree prospek (Kecil-Sedang-Besar), Best Ten prospek; BEST IN SHOW BONSAI BANDUNG JUARA 2023: Best in Class Regular, Best Tree Regular (Kecil-Sedang-Besar), Best Ten Reguler; Special Juara:BEST OF THE BEST BONSAI BANDUNG; Bonsai Terbaik untuk peserta ber KTP Bandung Raya (Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Cimahi); BEST IN SPECIES JUNIPER; Bonsai terbaik dari semua jenis pohon cemara INDONESIA.
"Bonsai itu boleh dipandang jangan dipegang, seperti perempuan kecuali sudah dihalalin," pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini berlangsung di Sport Center Kampus II dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
(ega/ega)