.webp)
300-an Mahasiswa, 116 di antaranya mahasiswa IPB University, terjerat penipuan toko online atau pinjaman online (pinjol). Para mahasiswa tersebut kini malah dikejar-kejar debt collector atau mata elang.
Nah, kalau kamu salah satu korbannya, lapor saja ke sini!
"Melalui kontak 157 apabila ada penagihan yang tidak baik yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan itu. Pasti dilindungi. Kontak 157 atau email: konsumen@ojk.go.id, kalau ada tenaga penagih melakukan penagihan yang tidak beretika," demikian dikatakan Ketua Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (SWI-OJK) Tongam L Tobing saat dihubungi detikEdu, Rabu (16/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tenaga penagih alias debt collector perusahaan pembiayaan itu, imbuhnya, haruslah berdedikasi dengan kode etik.
"Oleh karena itu, kami juga harap masyarakat yang merasa dirugikan dengan tenaga penagihan yang bisa lapor segera," imbau dia.
Lantas setelah kejadian ini, bagaimana langkah SWI-OJK?
"Mereka sudah jadi korban perusahan pembiayaan, kita mengupayakan membantu para mahasiswa ini nanti, mudah-mudahan ada jalan keluar. Misal pengurangan bunga, dan waktu itu sedang kita jajaki. Tergantung perusahaannya," jawab dia.
Sebelumnya diberitakan, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Arif Satria telah selesai mengumpulkan ratusan mahasiswanya yang diduga terjerat pinjaman online (pinjol). Hasilnya, didapatkan informasi bahwa mahasiswa IPB yang terlibat merupakan korban dugaan penipuan transaksi pinjol.
"Hingga saat ini, sebanyak 116 mahasiswa IPB yang jadi korban dari total sekitar 300 orang dari sejumlah perguruan tinggi. Pada kasus ini, tidak ada transaksi yang sifatnya individual yang dilakukan mahasiswa IPB," kata Arif melalui keterangannya.
IG story IPB University @ipbofficial juga menulis pesan untuk mahasiswa dan masyarakat agar waspada terhadap muslihat pinjol yang berdalih sponsorship.
(nah/nwy)
