Kata Nadiem soal Kampus Merdeka, Bagaimana Nasibnya Kalau Ganti Menteri?

ADVERTISEMENT

Kata Nadiem soal Kampus Merdeka, Bagaimana Nasibnya Kalau Ganti Menteri?

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 09 Nov 2022 19:59 WIB
Nadiem Makarim
Foto: Youtube Kemdikbud
Jakarta -

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim turut membahas Kampus Merdeka, salah satu transformasi di pendidikan tinggi di QS Higher Ed Summit.

Dalam sesi bersama Nadiem, seorang dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) menanyakan nasib Kampus Merdeka bila posisi Mendikbudristek kelak digantikan orang lain.

Merespons proyeksi ini, Nadiem menuturkan bahwa pihak yang merasakan Kampus Merdekalah yang nantinya akan melanjutkan gerakan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kini, Anda yang mengelola perubahan ini. Perubahan program itu sulit, karena itu mohon maaf kepada rektor di kampus-kampus. Namun, perubahan ini penting. Bayangkan, 20 tahun menyusun mata kuliah per semester, terus sekarang (di Kampus Merdeka) punya 3 semester di luar kelas dari total 8 semester," kata Nadiem di Hotel InterContinental, Pondok Indah, Jakarta, Rabu (8/11/2022).

ADVERTISEMENT

"Ini perubahan radikal yang nggak mudah bagi kampus," imbuh dia.

"Namun ada juga yang menunggu-nunggu perubahan ini, mereka yang sebelumnya dikesampingkan pandangannya, sekarang berbicara. Nah, Anda yang mengecap Kampus Merdeka sekarang inilah, yang merasakannya, jadikanlah kampanye. Tidak hanya kebijakan," sambungnya.

Relevansi Kampus Masa Depan

Nadiem mengatakan, sekitar 400 ribu mahasiswa sudah mengikuti Kampus Merdeka dalam semester penuh. Sebagian memilih studi lainnya sesuai minat, sebagian lagi mengembangkan proyek. Ilmu dan kecakapan ini baginya dapat mendukung mahasiswa saat meraih gelarnya.

"Itu kalau gelar masih penting ya dalam 20 tahun lagi," katanya.

Nadiem menuturkan, dengan adanya pembelajaran di luar kelas, kampus bisa jadi tidak lagi relevan di masa depan. Kondisi ini di sisi lain baginya bisa mendorong perguruan tinggi menguatkan fungsi.

"Mungkin saja kampus jadi tidak relevan lagi, tapi ini mendorong kampus memperkuat fungsinya," tuturnya.

Nadiem menuturkan, sayang bila siswa yang mendengar ada Kampus Merdeka tidak berkesempatan untuk merasakannya.

"Nanti siswa demo turun ke jalan," selorohnya.

Ia menegaskan, pada akhirnya, sekolah dan perguruan tinggilah yang akan melanjutkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

"Meskipun pemerintah yang mulai, sekolah dan kampus yang akan melanjutkan," pungkas Nadiem.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads