Cara Universitas Prasetiya Mulya Gembleng Mahasiswa Terampil Berbisnis

ADVERTISEMENT

Cara Universitas Prasetiya Mulya Gembleng Mahasiswa Terampil Berbisnis

Atta Kharisma - detikEdu
Sabtu, 23 Jul 2022 19:14 WIB
Universitas Prasmul
Foto: Atta Kharisma/detikcom
Jakarta -

Ide untuk merintis sebuah bisnis memang tidak sulit untuk didapatkan. Namun pada praktiknya, banyak orang yang tidak bisa mengembangkan ide tersebut menjadi produk nyata yang memiliki nilai.

Bahkan, banyak dari ide-ide bisnis tersebut yang terhenti hanya sebatas khayalan. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman langsung di lapangan menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang gagal merealisasikan ide bisnisnya.

Pengetahuan dan pengalaman nyata tersebut lah yang ditanamkan Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) kepada para mahasiswanya. Kepala Sub Program Bisnis Manajemen Prasmul M. Setiawan Kusmulyono menjelaskan pendidikan secara resmi lewat jenjang sekolah dan perkuliahan membantu mengurangi potensi gagal bisnis di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya perlunya belajar secara resmi itu adalah mengurangi potensi-potensi gagal di masa depan. Jadi disimulasikan di kampus gitu," ujarnya dalam ajang Creatifest 2022 Universitas Prasetiya Mulya di Mall of Indonesia, Sabtu (23/7/2022).

Lebih lanjut, Setiawan mengungkapkan hal yang membuat program wirausaha di Prasmul berbeda dengan kampus lainnya adalah ekosistem yang mendorong mahasiswa untuk berbisnis.

ADVERTISEMENT

"Kalau di Prasmul, ngomongin bisnis bukan cuma di mata kuliah aja. Dosen ketika konsultasi ngomongin bisnis, praktik mahasiswa ekskulnya itu bisnis. Jadi istilahnya ke depan ngomongin bisnis, ke belakang ngomongin bisnis, ke samping kiri kanan atas bawah ngomongin bisnis. Sehingga (mahasiswa merasa) kenapa saya nggak berbisnis gitu kan. Jadi memang didesain seperti itu ekosistemnya," paparnya.

Tak hanya itu, ekosistem business-centric ini turut didukung inovasi dalam proses pembelajarannya. Ketua Program Wirausaha Merdeka Dr. Hesti Maheswari mengungkapkan Prasmul menerapkan kolaborasi antara Sekolah Bisnis & Ekonomi dengan departemen Science, Technology, Engineering and Math (STEM) yang dirintis pada tahun 2016.

"Kita merasakan bahwa teknologi itu menjadi sesuatu yang sangat penting harga matinya bagi sebuah mahasiswa. Saya melihatnya ini kolaborasi yang sangat cantik dimana dua rumpun ilmu ini dikemas sehingga kita bisa cukup mudah menghasilkan pengusaha muda mahasiswa," terangnya.

"Ditambah lagi oleh program-program yang diluncurkan oleh kami, seperti Entrepreneurs Day, hari ini kita punya Creatifest," lanjutnya.

Creatifest 2022, Ajang Unjuk Inovasi Mahasiswa Prasmul

Creatifest merupakan ajang tahunan di mana para mahasiswa Prasetiya Mulya mendapatkan kesempatan untuk memamerkan sekaligus memasarkan produk yang telah mereka kembangkan. Pada Creatifest 2022 kali ini, lebih kurang terdapat 80 produk dan ideation mahasiswa Prasmul yang siap membanggakan Indonesia.

Salah satunya berasal dari M Sidito Oktobilliandy (Tio) dan Clarisa Mitzi (Mitzi). Tio dan Mitzi adalah mahasiswa S1 Bisnis semester 4 Prasmul yang turut serta memamerkan inovasi mereka dalam ajang kali ini.

Tio adalah CEO dari Sera, produk beauty berupa hair care yang membantu mengatasi masalah rambut kering, rontok dan rambut yang tidak wangi.

"Itu merupakan salah satu keunggulan dari kami karena menciptakan segmentasi perawatan rambut ini beda daripada yang lain," ujarnya.

Uniknya, Tio mengungkapkan ide dari bisnis ini muncul dari salah satu anggota founder Sera yang mengalami masalah rambut.

"Oleh karena itu kami berpikir suatu produk yang baik itu adalah yang bisa menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Dan permasalahan rambut rontok dan kering ini merupakan permasalahan yang umum terjadi di Indonesia," imbuhnya.

Sementara, Mitzi bersama kelompoknya mengembangkan produk frozen yoghurt. Ia menceritakan awal tercetusnya produk ini adalah melirik pada kebiasaan orang-orang yang suka menyantap cemilan manis di malam hari.

"Di zaman sekarang banyak orang yang ngerjain tugas itu malam-malam. Itu dikenal juga dengan stress eating, di mana orang malam-malam itu suka makannya yang berlemak atau misalkan kayak es krim. Itu kan kurang sehat, makanya Kukka hadir menemani para stress eater. Karena kita 1 cupnya itu Cuma 120-160 kalori," jelasnya.

Dalam proses pengembangannya, Mitzi dan Tio mengaku mendapat pertolongan serta masukan dari para mentor, alumni yang berkecimpung di bidang terkait, serta mahasiswa STEM Prasmul yang membantu mengembangkan teknologi yang dibutuhkan untuk produksi.

"Jadi kita brainstorming ide-ide untuk ngembanginnya, terus nanti kita kolaborasi sama anak-anak STEM untuk teknologi yang diperlukan," sambung Mitzi.

Program Wirausaha Merdeka Universitas Prasetiya Mulya

Prasmul menjadi salah satu dari 17 universitas terpilih menggelar program Wirausaha Merdeka. Program ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) khusus bagi para mahasiswa yang memiliki ketertarikan terhadap dunia wirausaha.

Program ini memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dalam kegiatan wirausaha dan mendapatkan kesempatan untuk belajar di luar kampus guna mengembangkan ilmu di bidang kewirausahaan.

Mahasiswa kampus lain berkesempatan untuk berkuliah di Prasetiya Mulya selama 1 semester dan maksimal 20 SKS dapat dikonversi ke universitas asal secara gratis. Adapun syaratnya adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa aktif kuliah semester 5 atau 7 yang dibuktikan dengan transkrip nilai

2. Surat rekomendasi dari program studi kampus asal

3. Surat izin dari orang tua

4. Surat pernyataan mau mengikuti program hingga selesai

5. Entri KRS MBKM

6. Syarat khusus Prasmul, calon mahasiswa harus membuat narasi tentang motivasinya mengikuti program dan ide bisnis

Bagi Anda yang tertarik, dapat mengunjungi www.wirausahamerdeka.id dan mengupload berkas-berkas yang dibutuhkan. Mahasiswa yang tertarik nantinya juga harus mengikuti tes seleksi terlebih dahulu. Pendaftaran dibuka mulai 15 Juli-17 Agustus 2022.




(akn/ega)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads