.webp)
Setiap universitas memiliki cara sendiri untuk merayakan momen kelulusan para mahasiswanya. Termasuk Universitas Columbia New York yang punya cara sederhana namun tetap sakral.
Universitas Columbia New York baru saja menggelar acara wisuda untuk ratusan wisudawan pada 18 Mei 2022. Selain wisudawan, ada keluarga dan kerabat yang hadir untuk meramaikan momen bersejarah dalam dunia pendidikan ini.
Kisah soal proses wisuda di Universitas Columbia New York dibagikan oleh Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI sekaligus Guru Besar FKUI yang turut hadir dalam acara tersebut. Prof Tjandra Yoga Aditama hadir untuk mendampingi sang anak yang menjadi salah satu wisudawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini 18 Mei 2022 saya menghadiri acara wisuda di Universitas Columbia New York, Universitas yang sudah berdiri sejak 1754 dan kini berperingkat tinggi dan terpandang di dunia," ujar Prof Tjandra Yoga Aditama.
 Prof Tjandra Yoga Aditama menemani anaknya wisuda di Universitas Columbia New York Foto: Dok. pribadi Prof Tjandra Yoga Aditama |
Lebih lanjut, ia menggambarkan suasana acara wisuda yang dilakukan di lapangan terbuka universitas. Di area ini juga terdapat panggung untuk pembicara. Semua yang hadir dalam acara ini merasakan suasana yang sama, panas dan tanpa ruangan berpendingin udara.
"Acara dihadiri sekitar 30 ribu hadirin, penuh dan meriah sekali," lanjut Prof Tjandra Yoga Aditama.
Sambutan dari Presiden/Rektor Universitas menyebutkan ini adalah acara tahunan yang ke-268. Mahasiwa yang lulus berasal puluhan negara, termasuk dari Indonesia. Bunyi sambutan dari Presiden dan para dekan universitas menunjukkan keyakinan bahwa para lulusan baru ini bertaraf tinggi dan memenuhi standar internasional.
"Pimpinan Universitas dan Fakultas juga yakin bahwa lulusannya ini akan berperan besar di dunia dalam bidangnya masing-masing. Menurut saya hal ini memberi pesan amat positif bagi para wisudawan baru," tambah Prof Tjandra Yoga.
Dalam acara wisuda ini juga disampaikan 10 gelar Doktor Honoris Causa yang diterima berbagai tokoh. Acara pemberian gelar Doktor HC dilakukan pada saat wisuda sarjana, bukan acara khusus seperti yang biasa dilakukan di Indonesia. Masing-masing penerima DR HC akan naik ke panggung lalu menerima piagam, bersalaman dan duduk kembali. Prosesi ini terbilang sederhana sekali dan tidak semegah di tanah air serta tidak ada orasi atau sambutan penerima DR HC.
Salah satu penerima DR HC dari Universitas Columbia adalah Hillary Clinton yang juga langsung duduk kembali usai menerima piagam. Karena dianggap istimewa, para mahasiswa kemudian berteriak dan meminta Hillary memberikan sepatah dua patah kata.
"Mahasiswa pada teriak "speach, speach" sehingga Hillary Clinton kembali ke panggung dan bicara singkat yang mengharapkan para wisudawan berperan penting dalam menjaga kesetaraan, kesejahteraan, perdamaian dan demokrasi," beber Prof Tjandra Yoga.
Dilansir dari Washington Examiner (19/5) Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ini juga mengatakan pentingnya peran pendidikan. "Bahwa setiap orang berhak atas jenis pendidikan yang sama, bahwa ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan keadilan, kesetaraan, kebebasan, dan ya, untuk melestarikan dan melindungi demokrasi," ujar Hillary Clinton.
Tak hanya Hillary Clinton, penerima Dr HC lainnya antara lain adalah musisi Yo Yo Ma dan berbagai tokoh penting lainnya.
Ada lagi hal unik lainnya, di malam hari salah satu gedung pencakar langit di New York sengaja memasang lampu biru muda utk menghormati para wisudawan. Warna biru muda ini sesuai warna toga mahasiswa Universitas Columbia. Para wisudawan juga mulai dari siang hingga malam hari akan berjalan-jalan di kota termasuk di kawasan Times Square, Queens Park, 5th Avenue dan lain sebagainya. Setiap warga yang melihat para wisudawan ini akan mengucapkan selamat atas kelulusan para mahasiswa.
Kebahagiaan bukan hanya dirasakan di dalam kampus tapi juga di tengah kota tempat Universitas ini berada, dalam hal ini bahkan kota metropolitan sebesar New York City.
(dvs/erd)
