Institut Pertanian Bogor University (IPB) akan membuka Fakultas Kedokteran (FK). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rektor IPB University Arif Satria melalui kanal YouTube IPB TV.
Arif menyampaikan jika IPB bukan pemain baru dalam dunia medis. Hal ini terbukti dengan banyaknya relasi yang dimiliki IPB serta riset-riset yang berhubungan dengan medis.
"Selain itu minat lulusan SMA yang masih sangat tinggi untuk menjadi dokter merupakan latar belakang berdirinya FK IPB University," ujar Arief yang dikutip dari laman IPB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa bedanya FK IPB dengan FK di universitas lain? Arief menyampaikan perbedaannya terletak pada dokter agromaritim.
"Keunggulan Fakultas Kedokteran yang akan didirikan oleh IPB University yaitu pendidikan dokter agromaritim berbasis one health. Sampai saat ini proses pendirian Fakultas Kedokteran sudah mencapai pembahasan di Senat Akademik IPB University," jelas Arief.
FK IPB dan Agromaritim
FK IPB menurut Arief erat hubungannya dengan agromaritim.
"Agromaritim tidak hanya bicara pertanian, tidak hanya bicara energi, tidak hanya bicara biomaterial, tetapi juga kesehatan," kata Arief.
Lebih lanjut, Arief menggarisbawahi saat ini Indonesia didominasi obat-obatan impor. Padahal Indonesia memiliki kekayaan hayati yang luar biasa. Dengan begitu dapat menjadi modal bagi sektor agromaritim untuk mendukung kedaulatan kesehatan.
"Sehingga IPB University sudah merasa dekat dengan dunia kesehatan. Belum lagi di masa pandemi ini, kita menyadari betapa tenaga medis sangat diperlukan. Tenaga medis sangat berperan penting bagi keselamatan dan kesehatan bangsa," jelas Arief.
Arief menjelaskan pertanian juga tidak lepas dari aspek kesehatan dalam konsep one health yang juga merupakan konsep global. Maksudnya kesehatan manusia dan hewan akan menjadi satu kesatuan.
"Kita bisa menyaksikan sumber penyakit manusia dari hewan. Satu contoh adalah COVID-19. Sehingga butuh integrasi, kesehatan hewan dan manusia," jelas Arief.
Fenomena tersebutlah yang mendasari IPB untuk menciptakan FK. IPB sendiri juga memiliki sumber daya manusia dalam dunia biomedis.
"Contohnya, program studi ilmu gizi, biologi, biokimia dan lain-lain. Selain itu ada sekitar 114 inovasi IPB University yang terkait biomedis," ujar Arief.
Inovasi yang dikeluarkan IPB terkait kesehatan adalah iventpro atau produk Polymerase Chain Reaction atau PCR dengan harga lebih murah, kit antibody. Tidak hanya itu IPB juga memiliki ahli bayi tabung.
Arief mengatakan banyak dokter dari rumah sakit di Indonesia melanjutkan studi ke IPB untuk program pendidikan S2 dan S3.
Arief percaya diri dengan dibukanya FK IPB, karya-karya IPB di bidang medis akan mendapatkan pengakuan.
"Banyak karya di bidang medis, ini adalah gongnya. IPB University sudah sejak lama punya kompetensi di bidang kesehatan. Ini adalah harapan besar dari publik," demikian Arief.
(atj/nwy)