Kampus Belum PTM 100%, Pertukaran Mahasiswa Kemendikbud Lanjut Tidak?

ADVERTISEMENT

Kampus Belum PTM 100%, Pertukaran Mahasiswa Kemendikbud Lanjut Tidak?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 24 Mar 2022 21:00 WIB
Mahasiswa Departemen Teknik Fisika ITS di kuliah hybrid, Senin (20/9/2021).
Ilustrasi perkuliahan hibrid di ITS Surabaya (Foto: Komunikasi Publik ITS)
Jakarta -

Kemendikbudristek kembali melanjutkan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) jilid 2 pada tahun 2022. Program ini memungkinkan mahasiswa bisa kuliah lintas perguruan tinggi, provinsi, dan budaya.

Ketua Program PMM tahun 2022, Dr. Rachmawan Budiarto, ST, MT., mengatakan Pertukaran Mahasiswa Merdeka II dibuka untuk mahasiswa semester gasal dan bisa dimulai dari semester 3.

"PMM ini sebenarnya diikuti mahasiswa untuk semester gasal dan sudah bisa mulai semester 3. Walaupun memang banyak di antaranya mahasiswa baru diizinkan kegiatan semacam ini sejak semester 5 atau 7," terangnya dalam acara yang disiarkan YouTube Ditjen Diktiristek, Kamis (24/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rachmawan juga menjelaskan bahwa pertukaran mahasiswa ini dilakukan melalui perpindahan klaster antarpulau untuk mengeksplorasi keragaman Indonesia melalui Modul Nusantara.

Selain itu, program PMM juga memungkinkan pertukaran mahasiswa dari perguruan tinggi negeri (PTN) ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan sebaliknya.

ADVERTISEMENT


Pengakuan Kredit hingga 20 SKS

Terkait satuan kredit semester atau SKS, Dr. Rachmawan Budiarto menjelaskan mahasiswa peserta PMM 2 nantinya bisa mendapat pengakuan hingga 20 SKS.

"Dari sekian banyak kegiatan termasuk belajar di mata kuliah itu, mahasiswa kita bisa mendapatkan pengakuan kredit hingga 20 SKS," jelasnya.

Adapun pengakuan kredit tersebut tercantum dalam mekanisme pelaksanaan PMM tahun 2022, yakni:


1. Mahasiswa didorong mengambil keseluruhan 20 SKS dari mata kuliah yang ditawarkan oleh PT Penerima


2. Mahasiswa dapat mengombinasikan mata kuliah yang ditawarkan PT Penerima (paling sedikit 14 sks) dan mata kuliah dari PT Pengirim hingga 6 sks (dilakukan secara daring dan tanpa praktikum) seperti skema berikut:

- Modul nusantara: 4 SKS

- MK lain di PT Penerima: 10-16 SKS

- MK lain di PT Pengirim 0-6 SKS

- Total ada 20 SKS.

"Jika opsi dua yang dipilih maka tetap total 20 sks di mana 6 sks di PT pengirim, 4 sks modul nusantara, dan 10 sks di PT penerima," terang Rachmawan.


Apakah Kegiatan PMM akan Luring?

Sementara itu, menanggapi kondisi kampus yang belum sepenuhnya menyelenggarakan PTM 100 persen, Rachmawan menjelaskan program PMM tahun 2022 tetap direncanakan secara luring.

Sebab menurutnya, salah satu tujuan PMM ini adalah menciptakan ruang belajar yang alami mahasiswa dari PT pengirim ke PT penerima.

"Kami merencanakan kegiatan PMM 2 ini akan dilakukan secara luring di seluruh lokasi PT penerima. Ini menjadi tujuan kami untuk menciptakan ruang belajar secara alamiah," tuturnya.

Di berharap rencana tersebut semoga bisa terjadi. Pihak penyelenggara PMM juga akan terus memantau perkembangan dari kondisi pandemi.

"Kita akan lihat nanti. Tapi intinya kapasitas PT penerima yang kami maksud adalah kapasitas yang bisa menerima mahasiswa secara luring artinya akomodasi dan penginapan itu menerima secara luring," pungkasnya.




(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads