Detikers yang ingin melanjutkan kuliah, tahu enggak kalau di Universitas Airlangga (Unair) ada dua jurusan yang tidak ada di kampus lain di Indonesia.
Jurusan ini ada di Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin dengan nama Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan serta Rekayasa Nanoteknologi.
Kedua prodi ini cocok bagi para calon mahasiswa yang tertarik dengan teknologi. Kalau Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan membahas serba-serbi robot dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara Rekayasa Nanoteknologi mempelajari materi berukuran nano atau sangat kecil dan materi ini kemudian dimanipulasi agar tercipta benda baru dengan karakteristik sesuai keinginan," seperti dikutip dari akun Instagram Unair, Jumat (14/1/2022).
Pada jurusan Rekayasa Nanoteknologi ada kelompok riset Nanotechnology and Nanomedicine yang punya fokus dalam pengembangan nanobiosensor. Unair baru membuka prodi ini pada 2020 lalu.
Lalu apa yang bisa dilakukan mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi? Dosen Nanoteknologi, Tahta Amrillah, S.Si., M.Sc., Ph.D beberapa waktu lalu menjelaskan penerapan nanoteknologi sudah digambarkan di film fiksi superhero Ant-Man dan Ironman.
"Bagaimana membuat nanopartikel dengan menggunakan bahan-bahan organik mikroorganisme, membuat partikel nano emas melalui reaksi kimia, membuat plant tissues, dan membuat ekstrak tumbuhan lebih kecil," ujarnya.
Pemanfaatan nanoteknologi dapat dilihat dari nanofiltrasi yaitu membuat air yang kotor menjadi bersih dan dapat diminum. Kemudian penggunaan nanoteknologi lainnya salah satunya adalah sel surya.
"Di bidang farmasi, partikel nano dapat dijadikan pengantar obat (drug delivery) untuk membunuh sel kanker. Adapun di bidang sensor ada screen printed electrode," katanya.
Sementara terkait prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Unair merupakan penggabungan dua jurusan yang terinspirasi dari universitas top di luar negeri dan daya serap di industri.
(pal/row)











































