Interaksi di dalam kampus sangat sulit tercapai selama pembelajaran daring (online). Hal ini menjadi perhatian bagi Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) untuk kemudian akan menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai 10 Januari 2022 di Kampus MNP, Gading Serpong, Tangerang.
Proses pembelajaran pada perguruan tinggi vokasi cukup signifikan, berbeda dengan universitas. MNP sebagai penyelenggara Pendidikan Sarjana Terapan perlu memberikan keterampilan praktis yang lebih banyak kepada mahasiswa agar menjadi lulusan dengan kemampuan yang relevan di dunia industri.
Hal ini yang menjadi dasar bahwa PTM sangat diperlukan karena bisa memberikan pengalaman praktik yang menyeluruh. Selain itu juga bisa langsung melakukan implementasi praktis layaknya di dunia kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih MNP menerapkan konsep teaching industry, yaitu mahasiswa yang belajar di kampus juga mendapatkan pengalaman kerja secara real. Sebab pengajar yang didominasi profesional di bidangnya masing-masing serta kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri.
![]() |
Sebelum mengimplementasikan PTM, MNP melaksanakan sosialisasi kepada mahasiswa dan orang tua. Sehingga memahami proses pembelajaran yang sesuai dengan pedoman kesehatan dan keselamatan dalam kondisi Pandemi COVID-19. Cukup banyak standardisasi dan ketentuan yang telah dipenuhi oleh MNP.
Direktur MNP Roy Anthonius, S.Sn, M.Ds., CDM. juga memaparkan bahwa MNP telah mendapatkan rekomendasi pembelajaran Tatap Muka secara terbatas.
"Kami telah mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten Tangerang perihal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas sejak November 2021 lalu. Namun, dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang berkembang beberapa minggu terakhir, kami berharap pada 10 Januari 2022 nanti situasi pandemi sudah lebih baik sehingga tidak ada kekhawatiran lagi untuk menjalankan PTM," ujar Roy dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12/2021).
"Kami juga memastikan mengikuti rekomendasi dari Pemkab Tangerang seperti melakukan swab test antigen/PCR, hingga protokol kesehatan yang ketat, termasuk pembatasan 25% dari jumlah kapasitas maksimum fasilitas kampus," imbuhnya.
![]() |
PTM yang akan dijalankan merupakan pilihan yang dapat disertai oleh persetujuan dan izin dari orang tua/wali. MNP juga menyiapkan fasilitas dormitory terutama bagi mahasiswa dari luar kota yang membutuhkan akomodasi dekat dengan kampus.
"MNP akan memperlakukan mahasiswa dengan baik karena PTM ini dapat mengoptimasi pendidikan vokasi yang menekankan pada basis praktik, sehingga pemahaman dan peningkatan kemampuan mahasiswa bisa lebih optimal," ujarnya.
"Bagi mahasiswa yang belum memungkinkan untuk mengikuti PTM, kami juga tetap mengakomodasi pembelajaran secara hybrid. Semoga dengan pelaksanaan PTM ini mahasiswa bisa mendapatkan ilmu dan praktik secara utuh yang bisa meningkatkan daya saing mereka di bidangnya masing-masing," pungkas Roy.
(Content Promotion/Multimedia Nusantara Polytechnic)