Viral Binus Copot Gelar Alumnus Korup, Rektor:Selalu Diingatkan Saat Wisuda

ADVERTISEMENT

Viral Binus Copot Gelar Alumnus Korup, Rektor:Selalu Diingatkan Saat Wisuda

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 21 Des 2021 11:30 WIB
Binus University (dok. Binus)
Foto: Kampus Binus University Bekasi (dok. Binus)
Jakarta -

Sempat viral Senin (20/12/2021) kemarin, sebuah tweet dari Rizal Ramli soal Binus University akan mencopot setiap alumnusnya yang terbukti melakukan korupsi. Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Gus Dur itu membagikan rekam gambar tertanda binus.ac.id yang tertera tulisan, "Setiap alumni Binus yang terjerat kasus korupsi secara resmi Binus akan mencabut gelarnya."

Hingga tulisan ini dibuat, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 8 ribu pengguna Twitter dan mendapat retweet nyaris 2000 kali. Rektor Binus University Harjanto Prabowo pun angkat bicara.

Tanggapan Rektor Binus Soal Copot Gelar Alumni Koruptor

Harjanto secara tegas membenarkan soal pencopotan gelar tersebut. "Mereka yang melakukan korupsi atau menyebabkan orang lain berbuat korupsi maka akan dikeluarkan dari komunitas Binusian. Kita selalu menyampaikan hal itu kepada para wisudawan saat acara wisuda," ujar Harjanto saat dihubungi oleh wartawan pada Selasa (21/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guru besar bidang Manajemen Sistem Informasi itu menuturkan penegakan aturan yang diterapkan sejak empat tahun lalu itu adalah gerakan moral dan semangat untuk ikut berkontribusi pada masyarakat. Ia menambahkan, mahasiswa yang menyontek di perkuliahan pun akan dikeluarkan.

"Kalau di perkuliahan, jika menyontek maka mahasiswa akan di-DO," kata dia. Mahasiswa yang terbukti menyontek itu akan mendapatkan sidang akademik dan dikeluarkan.

ADVERTISEMENT

Harjanto menjelaskan, pihaknya selalu mewanti-wanti para wisudawan Binus University agar tidak melakukan tindak pidana korupsi. Tidak lain, hal ini adalah bagian dari komitmen mereka sekaligus dukungan moral pada para lulusannya.

"Ini sebagai komitmen Binus dan juga memberikan dorongan moral kepada para lulusan untuk menjaga integritasnya," jelas Harjanto.

Dirinya menambahkan, imbauan pencegahan korupsi ini didasarkan pada dua alasan. Pertimbangan utamanya adalah adanya pendidikan atau pengembangan karakter di Binus University. "Lulusan tidak hanya smart, tapi juga good," ujar dia. Alasan kedua, Binus University memiliki nilai integritas yang wajib dijaga oleh para lulusannya.

Akan tetapi, Harjanto juga menyampaikan hingga kini alumninya belum ada yang melakukan tindak korupsi. "Puji Tuhan. Sampai saat ini belum ada. Semoga tidak ada," terang Harjanto.

Apakah Sanksi yang Sama Berlaku untuk Alumni yang Terbukti Menyuap?

Harjanto meyakinkan, sanksi pencopotan gelar lulusan dari Binus University juga akan berlaku pada alumnus yang ternyata terbukti menyuap. Sebab, lulusan institusinya banyak yang bergerak di sektor swasta atau menjadi pengusaha, jadi penting untuk menjaga integritas.

"Karena lulusan Binus kan banyak bergerak di swasta atau jadi entrepreneur, maka harus menjaga integritas dan jangan mendorong orang lain berbuat korupsi," pungkas Harjanto.

Dikutip dari rilis tertanggal 25 Oktober 2021 Binus University Semarang, sebelumnya kampus tersebut memang berencana mencabut gelar sarjana bagi alumninya yang terbukti melakukan korupsi. Kebijakan ini menyusul pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang menyebutkan ada 86 persen koruptor di Indonesia merupakan lulusan universitas dan penyandang gelar sarjana.

Hal ini adalah bentuk upaya memberantas koruptor yang lulus dari perguruan tinggi. "Kalau dia (mahasiswa) lulus, lalu melakukan korupsi, ijazah dan gelarnya akan saya cabut. Ini bentuk komitmen kami," sebut Harjanto seperti dikutip dari Binus University Semarang pada Selasa (21/12/2021).

Dia juga mengatakan, Binus University sudah memperketat aturan menyontek ataupun plagiat sejak 2016. Kendati begitu, mahasiswa yang ketahuan menyontek maupun plagiat masih akan diberi pilihan. "Saya minta mereka mengundurkan diri, saya kasih surat undur diri dan pindah dari kampus ini," imbuhnya.




(nah/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads