Akhir-akhir ini lini masa diramaikan oleh organisasi kampus Resimen Mahasiswa (Menwa) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Hal tersebut dikarenakan salah satu mahasiswa UNS meninggal saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar).
Mahasiswa bernama Gilang Endi Saputra (21) meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS pada Minggu (24/10/2021) di kawasan Jurug, Solo, Jawa Tengah.
Sebenarnya apa itu Menwa dan bagaimana asal mula terbentuknya organisasi ini? Simak penjelasan berikut yang dikutip dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal Mula Terbentuknya Menwa
Menwa awalnya dibentuk oleh Jenderal Besar A.H. Nasution pada tanggal 13 Juni-14 September 1959. Menwa merupakan kegiatan wajib latih bagi para mahasiswa di Jawa Barat.
Menwa merupakan kekuatan sipil yang dilatih untuk mempertahankan NKRI dan mewujudkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).
Menwa di kampus dilatih dengan ilmu militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.
Mahasiswa yang mengikuti menwa juga dilatih untuk mempertahankan home-front dan memanggul senapan ke medan laga.
Menwa kampus memiliki wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dengan UKM lain dan berada langsung di bawah rektorat.
Pelantikan Menwa
Pelantikan Menwa diawali pada Februari 1962 yang diadakan di Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Infantri dan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari yang dikenal dengan Latihan Pasopati.
Kemudian pada 20 Mei 1962, anggota Resimen Mahasiswa Angkatan 1959 dilantik oleh Pangdam VI/SLW menjadi bagian organic dari Kodam VI/SLW.
Dalam rencana kerja empat tahunnya tercantumlah pembentukan kader inti dan ini sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran 1962-1963, termasuk pembentukan kader inti putri.
Pelatihannya dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi Jawa Barat khusunya di Bandung yang mengikuti latihan di tempat prajurit-prajurit TNI.
Kemudian, pada tanggal 12 Juni 1964 keluarlah Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. Nasution Jenderal TNI yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman.
Semboyan Menwa
Menwa memiliki semboyan yang berasal dari Bahasa Sansekerta yakni "Widya Castrena Dharmasiddha" yang memiliki arti "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan".
Makna dari ilmu pengetahuan dalam semboyan menwa adalah segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa. Ilmu pengetahuan menjadi langkah untuk menempuh jenjang karier dengan mengabdi kepada masyarakat.
Sedangkan ilmu keprajuritan adalah segala hal yang berhubungan dengan jiwa keperwiraan, kestariaan, kepemimpinan, yang bukan hanya keahlian dalam bertempur atau sejenisnya.
Demikianlah asal mula terbentuknya Menwa menjadi organisasi kampus. Selamat belajar detikers!
(atj/nwy)