Menengok Kuliah Tatap Muka Praktikum di Fakultas Peternakan IPB University

ADVERTISEMENT

Menengok Kuliah Tatap Muka Praktikum di Fakultas Peternakan IPB University

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 28 Okt 2021 20:00 WIB
Mahasiswa semester 5 IPB University mulai melaksanakan kuliah tatap muka praktikum di kampus.
Mahasiswa semester 5 IPB University mulai melaksanakan kuliah tatap muka praktikum di kampus. Foto: detikcom/Trisna Wulandari
Jakarta -

Pekan ini menjadi musim praktikum bagi mahasiswa IPB University. Zainul Arifin dan Aulia Salsa, mahasiswa semester 5 prodi S1 Mayor Teknologi Hasil Ternak (THT), Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP), Fakultas Peternakan IPB University adalah salah satu mahasiswa yang berkesempatan berpraktikum tatap muka kembali setelah PJJ sekitar satu tahun.

Praktikum Inovasi Teknologi Daging yang Arifin dan Salsa ikuti merupakan bagian dari pembukaan kuliah tatap muka bertahap selepas masa ujian tengah semester (UTS) dari 18 Oktober sampai 6 Desember 2021 mendatang.

Di laboratorium, sejumlah kamera dipasang untuk membantu rombongan belajar yang kebagian jadwal kuliah dari rumah mengamati praktikum inovasi olahan daging. Sementara itu, kelompok Arifin, Aulia, dan rombongan belajar tatap muka di lab membantu memperagakan praktiknya via video call, dipandu dosen dan asisten lab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Arifin, praktikum di kampus membantu penerapan teori dari PJJ sambil memecah masalah yang ditemukan di PJJ, mulai dari pembuktian teori, pengasahan skill, dan diskusi. Ia mencontohkan, identifikasi kualitas dan jenis daging di praktikum lebih dekat dengan kondisi di kehidupan masyarakat.

"Kalau dari video atau materi daring, akan lebih mudah membedakan jenis dan kualitasnya. Tetapi di kehidupan nyata, enggak semudah itu, kan," tuturnya, Rabu (27/10/2021).

ADVERTISEMENT

Peraih beasiswa Pondok Inspirasi ini menuturkan, sejumlah mata kuliah di PJJ satu tahun terakhir juga sempat diisi dengan praktikum mandiri dari rumah. Kendati demikian, lanjutnya, perbedaan alat, takaran, dan pencampuran membedakan akurasi hasil praktikum.

"Soalnya terbatas juga (dana) untuk beli bahannya, dan harus ada label, karena warnanya (daging) mirip-mirip" jelasnya.

Mahasiswa semester 5 THT IPB University juga akan menjalani praktikum Inovasi Teknologi Wol, Madu, Susu, dan ITP Unggas . Pengalaman dan penerapan langsung ilmu di praktikum, kata Arifin, membantu sinkronisasi teori dan praktik.

"Juga nanti bisa belajar dari rumah potong hewan di IPB, dan peternakan babi, yang di kampus Indonesia salah satunya ada di IPB. Jadi dapat wawasan menyeluruh," imbuh mahasiswa asal Gresik ini.

Aulia Salsa menuturkan, praktikum tatap muka bertahap juga membantu ia dan teman-teman untuk belajar real-time selama praktikum dengan asisten laboratorium dan dosen.

"Kalau sebelumnya (PJJ) via chat. Sekarang, bisa dijelaskan, diberikan keterangan, diulang lagi, sampai tahu yang benar," jelas Salsa.

Salsa menuturkan, kelas tatap muka saat ini juga mendukung kesehatan fisik dan mental selama kuliah, di samping memenuhi pembelajaran teori dan praktik.

"Sebelumnya interaksinya kurang, dan cukup mengeluarkan energi tapi enggak dapat feedback langsung karena daring. Dan sering pusing karena online terus. (Offline) ini berasa praktikumnya, dapat energinya, jadi teori dapat dan bisa langsung ngerjain (praktikum realtime)," kelasnya.

Saat PJJ, Salsa menuturkan, ia sempat menjalankan praktikum mandiri daging bersama teman kampus yang satu domisili. Kendati cukup menyenangkan, tuturnya, alat rumah yang tidak memadai membuat mereka menyiasatinya dengan membeli bahan baku yang sudah diproses di pasar.

Tahu kuliah tatap muka bertahap dibuka di kampus, mahasiswa asal Bekasi ini menuturkan, orang tua mengizinkannya untuk kembali indekos di Bogor dan berkuliah tatap muka. Berbekal surat izin orang tua dan vaksinasi lengkap, ia menjalani karantina, swab, dan kembali ke kampus.

"Semoga banyak praktikum offline, bisa full (di kampus) 14 pertemuan, satu semester, dan ilmunya juga full," harap Salsa.

Senada dengan Salsa, Koordinator Mata Kuliah Inovasi Teknologi Daging Prof. Dr. Irma Isnafia Arief S.Pt., M.Si. menuturkan, ia sebagai dosen berharap para siswa bisa mencapai learning outcome atau tujuan pembelajaran mata kuliah. Ia menjelaskan, mata kuliah yang digelar tatap muka disesuaikan dengan kebutuhan skill mahasiswa untuk bisa melakukan penerapan langsung.

Prof. Irma menuturkan, Fakultas Peternakan IPB University saat ini membuka kelas tatap muka praktikum. Sementara, kelas kuliah masuk dilaksanakan secara online.

Di kuliah online, jelasnya, mahasiswa bisa mendapat ilmu teknik pengolahan yang benar, bahan yang digunakan, dan proses pengolahan daging lewat berbagai video. Kendati demikian, sarana dan prasarana di praktikum offline bisa mendukung mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Peternakan IPB University ini menjelaskan, satu kelas praktikum dibagi ke dalam dua rombongan belajar sesuai kapasitas laboratorium dan kebijakan pemerintah daerah Kota Bogor. Seperti peraturan di IPB University, jelas Prof. Irma, mahasiswa yang dapat mengikuti kelas offline adalah yang sudah mendapat vaksinasi lengkap, surat izin orang tua, dalam keadaan sehat, dikarantina 7 hari jika dari luar kota.

Sebelum dan sesudah masuk lab, mahasiswa juga harus check in area fakultas lewat aplikasi PeduliLindungi dan menerapkan prokes.

"Lalu memakai sendal dan hairnet, yang menjadi salah satu protap praktikum di sini untuk pengolahan. Ada sandal khusus lab dan menggunakan sanitasi lainnya," tambahnya.

Prof. Irma menjelaskan, semua laboratorium di Fapet IPB University saat ini sudah dibuka untuk warga kampus. Sebagai informasi, Fakultas Peternakan IPB di antaranya memiliki laboratorium, unit budidaya ternak sapi potong, sapi perah, unggas, babi, domba, kambing, kelinci, ternak model, dan aneka ternak, rumah pemotongan hewan, dan unit pengolahan hasil ternak seperti susu, daging, telur, madu.

Dikutip dari laman Fapet IPB, fakultas ini juga memiliki unit pengolahan limbah dan hasil ikutan, unit evaluasi karkas (sapi, domba, babi), unit analisa organoleptik, unit pengujian mikrobiologi, unit analisa molekuler, laboratorium komputer, dan unit usaha komersil produk peternakan sebagai tempat latihan mahasiswa.

Proteksi di Kuliah Tatap Muka IPB University

Wakil Rektor IPB University Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr Drajat Martianto menjelaskan, pelaksanaan kuliah tatap muka setelah libur tahun baru 2022 akan dirancang untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa. Untuk itu, praktikum yang saat ini berlangsung akan ditambah dengan pelatihan tematik atau praktikum terpadu hingga semester genap dimulai.

Drajat menuturkan, rencana ini diharapkan dapat menggantikan kesempatan yang hilang saat PJJ di masa pandemi.

"Kegiatan-kegiatan PTM dan pelatihan tersebut pengaturan jadwalnya akan diatur oleh masing-masing program studi. Jadi dilaksanakan secara khusus sesuai keputusan program studi," jelas Drajat.

Drajat menambahkan, mahasiswa yang tengah menggarap tugas akhir juga dapat menggunakan laboratorium agar kegiatan penelitian dapat berjalan baik dan tidak memperpanjang masa studi mahasiswa.

Dikutip dari laman Korpus ITB, tim BEM KM IPB sebelumnya mengusulkan agar mahasiswa semester 5 diberikan prioritas kuliah tatap muka. Sebab, pada semester tersebut, mahasiswa akan menjalani banyak mata kuliah wajib yang berpraktikum. Sementara itu, mahasiswa semester lainnya akan menyusul.

Senada dengan concern tersebut, Rektor IPB University Prof. Dr. Arief Satria mengkhususkan pertemuan tatap muka di kampus bagi mahasiswa semester 5 sesuai perencanaan tiap fakultas dan kesiapan prodi. Sejumlah gedung perkuliahan, lapangan, taman, hingga telaga, sambungnya, disiapkan untuk kembalinya mahasiswa ke kampus, seperti dikutip dari kanal kampus.

Di samping itu, mengantisipasi risiko COVID-19, Prof. Arief menuturkan, IPB University menyiapkan sekitar 200 tempat tidur di rumah sakit dan poliklinik kampus. Ia berharap, orang tua dapat yakin para anak kembali berkuliah dalam kondisi aman di IPB.

"Senyamannya untuk mahasiswa, karena kita juga rindu mahasiswa," pungkasnya.




(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads