UNY atau Universitas Negeri Yogayakarta berhasil lolos seleksi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Tahun ini, PIMNAS ke-34 akan diadakan di Universitas Sumatera Utara (USU).
Para mahasiswa UNY melakukan riset toleransi keagamaan yang fokus pada Muhammadiyah dan kebudayaan Jawa Satu Suro. Penelitian dilakukan di lingkungan Masjid Agung Mataram, Kotagede, Yogyakarta.
"Temuan pada penelitian ini diharapkan dapat mendorong masyarakat hidup damai dalam bingkai kemanusiaan. Penelitian ini melibatkan abdi dalem Keraton Yogyakarta, takmir masjid, warga Muhammadiyah, dan masyarakat Islam Kejawen di lingkungan Masjid Agung Mataram sebagai narasumber," ujar Benni Setiawan dosen UNY dan juga dosen pembimbing dari penelitian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Pimnas ke-34 UNY dipimpin M Syamsudin dengan anggota Kurniatul Jannah, Novia Indriani, Aditia Pramudia, dan M.Insan Fathin. Kelima mahasiswa UNY tersebut berharap penelitian yang mereka lakukan dapat membawa kedamaian.
"Berdasarkan riset ini, konsep Islam Rahmatan lil 'alamin sama-sama dianut kedua entitas yang lahir dari Keraton Yogyakarta. Muhammadiyah dan Islam Kejawen menyatu dalam ruh Yogyakarta yang toleran dan damai," ujar M Syamsudin dalam keterangan yang diterima detikEdu, Minggu (17/10/2021).
Muhammadiyah dan Islam Kejawen sama-sama merayakan Satu Suro di lingkungan Masjid Agung Mataram. Hal ini terlihat dari keterlibatan Muhammadiyah di Kotagede yang menjadi penghulu ritual-ritual Islam Kejawen dan acara tahlilan.
Kegiatan tersebu, dapat menghapuskan stigma jika Muhammadiyah anti terhadap ritual dan tahlilan. Selain itu, melalui kegiatan tersebut Muhammadiyah memahami dan menyikapi dengan pendekatan dakwah, kedewasaan, dan kemodernan Persyarikatan dalam memandang budaya.
Menurut Kurniatul Jannah, hal yang dilakukan Muhammadiyah merupakan model hubungan toleransi aktif. Model tersebut berarti melibatkan keterlibatan seseorang walau ada perbedaan pemahaman dan memiliki tujuan untuk menjaga keharmonisan. Jika hal tersebut dapat terwujud, tim PIMNAS ke-34 UNY berpendapat sikap-sikap tidak toleran dapat dicegah.
(atj/row)