Protokol kesehatan
Sementara itu, terkait protokol kesehatan, di setiap ruang kelas yang akan dipergunakan ada staf khusus yang bertugas memantau mobilitas mahasiswa keluar masuk. Dengan kondisi tersebut maka otomatis nanti pengaturan jadwal untuk kelas juga berbeda-beda dan tidak boleh disamakan.
"Jika dahulu misal ada kelas serentak masuk jam 9 maka berbeda di pelaksanaan PTM Terkendali nanti. Untuk setiap kelas yang dipergunakan diberikan jeda sehingga tidak ada kerumunan," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, di setiap area juga disediakan tempat untuk cuci tangan, pengecekan suhu, dan perlu mempertimbangkan sirkulasi udara dalam kelas yang digunakan.
Pihak UGM juga merekomendasikan untuk mengurangi penggunaan AC dan akan menjadikan ruangan PTM yang jauh lebih terbuka.
"Jendela-jendela untuk diaktifkan lagi, kemudian jarak kursi juga mengacu standar yaitu berjarak 2 meteran. Kemudian yang paling penting dalam kelas juga dipersiapkan fasilitas streaming sehingga mahasiswa yang tidak kejatah mengikuti luring tetap bisa mengikuti kuliah secara streaming. Karena yang mengikuti jumlahnya mesti terbatas dan itu pun harus ada operatornya," terangnya.
Hatma menandaskan jika jumlah mahasiswa yang mengikuti pertemuan tatap muka banyak maka dalam pelaksanaannya akan digilir.
Penyelenggaraan tatap muka pertama dilaksanakan dengan cara separuh masuk kelas dan separuh mengikuti streaming. Demikian pula berikutnya yang tadinya mengikuti streaming bergantian masuk kelas, dan separuh lainnya mengikuti streaming.
Untuk mendorong keberhasilan pelaksanaan PTM Terkendali, UGM turut didukung oleh Health Promotion University (HPU) di tingkat universitas dan fakultas. HPU diharapkan menjadi pengawal untuk pelaksanaan PTM Terkendali nantinya.
"Tentu harapannya tidak ada klaster di PTM Terkendali, kalau aman yang nanti mungkin akan ada peningkatan secara bertahap dan mahasiswanya juga paham dengan protokol yang harus dilakukan. Tentu selalu dilakukan evaluasi nantinya, kan di KBM Bauran juga sudah ada mekanisme evaluasi," pungkasnya.
(faz/lus)