5 Maba Universitas Jember Masih Berusia 16 Tahun, Ini Kisah Inspiratifnya

ADVERTISEMENT

5 Maba Universitas Jember Masih Berusia 16 Tahun, Ini Kisah Inspiratifnya

Anatasia Anjani - detikEdu
Selasa, 21 Sep 2021 12:30 WIB
universitas jember
Foto: Yakub Mulyono
Jakarta -

Universitas Jember (Unej) tahun akademik 2021/2022 menerima 7.644 mahasiswa baru, 5 di antaranya masih berusia 16 tahun.

Mahasiswa Unej yang berusia 16 tahun tersebut yaitu Paramitha Kartika Dewi dari prodi Biologi, Putra Mulya Anggaraini dari prodi Geografi, M. Abdul Karim Al Hakim dari Fakultas Kedokteran, dan Regina Callista Nailah Puspamaya dari Fakultas Kedokteran, dan Agung Fadlullah Ahmat dari prodi Teknik Mesin.

Salah satu mahasiswa Unej yang berusia 16 tahun, Paramitha bercerita tidak ada rahasia khusus agar bisa lolos SNMPTN 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun saya punya prinsip, harus bisa sejajar dengan mereka yang ada di peringkat terbaik di sekolah. Caranya ya giat belajar," ujar Paramitha seperti yang dikutip dari laman Unej.

Paramitha memang dikenal sebagai siswi yang cerdas. Saat bersekolah di MTsN 2 Jember dan MAN 2 Probolinggo, ia hanya menyelesaikannya dalam kurun waktu 2 tahun. Hal itu dikarenakan Paramitha merupakan siswi akselerasi.

ADVERTISEMENT

Tak heran jika di usianya yang masih 16 tahun, Paramitha sudah menjadi mahasiswa baru di Unej dan memilih prodi Pendidikan Biologi dari pelajaran yang disukainya.

"Masuk ke kelas akselerasi membuat saya harus selalu siap belajar sesuatu yang baru dalam waktu cepat, Alhamdulillah, lingkungan sekolah dan keluarga saya sangat mendukung," ujar Paramitha.

Walaupun masih muda, Paramitha mengaku tidak canggung ketika bergaul dengan kawan-kawannya yang berusia lebih tua. Sebab, dia menjalaninya dengan apa adanya.

"Tidak ada kesulitan bergaul dengan kawan yang lebih tua, ngobrolnya tetap nyambung. Malah saya sering dibantu oleh kawan-kawan jika ada kesulitan," ujar Paramitha.

Senada dengan Paramitha, M. Abdul Karim Al Hakim yang berkuliah di Fakultas Kedokteran juga enjoy saat berteman dengan kawan-kawan yang lebih tua darinya.

"Dulu saat bersekolah di MAN 2 Kota Malang, kawan-kawan memberikan perhatian lebih kepada saya, mungkin karena dianggap adik. Malah jika saya tidak paham arti kalimat Bahasa Jawa maka kawan-kawan yang ngasih pemahaman," ujar Hakim.

Menurut pemaparan Hakim, ia menyelesaikan SMP dan SMA secara normal namun masuk SD saat berusia 5 tahun. Sewaktu SD, Hakim bercerita jika di SD Cendekia Taka Bulungan pada tahun 2015 saat dirinya masih kelas 5, ada kejadian dimana jumlah siswa kelas 6 peserta Ujian Nasional dari SD kurang.

Ia pun bertanya apakah dapat mengikuti Ujian Nasional. Ternyata ia dapat megikuti Ujian Nasional.

"Alhamdulillah saya lulus Ujian Nasional dan lanjut ke SMP walau usia masih 10 tahun," tutur Hakim.

Alasan Hakim memilih kedokteran karena ia terinspirasi dari kakaknya yaitu Sayyidah Auliany Aminy yang berkuliah di FK Unej juga.

"Awalnya saya ingin masuk ke Fakultas Teknik, tapi saya rasa jika masuk ke Fakultas Kedokteran maka kuliahnya bisa lebih mudah karena saya bisa bertanya dan belajar dari kakak saya," cerita Hakim.

Hakim juga bercerita jika selama dua bulan penuh sebelum tes SBMPTN, dia belajar intens di bawah bimbingan kakaknya.

Dengan rajin berlatih mengerjakan latihan soal dan mengikuti kegiatan try out akhirnya Hakim berhasil lolos menjadi maba FK di Unej. detikers juga bisa lho seperti mereka dengan belajar lebih giat lagi dan tetap semangat ya!




(atj/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads