Bamsoet Dukung UICI Perluas Akses Pendidikan Tinggi yang Terjangkau

ADVERTISEMENT

Bamsoet Dukung UICI Perluas Akses Pendidikan Tinggi yang Terjangkau

Inkana Putri - detikEdu
Kamis, 12 Agu 2021 15:56 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo
Foto: MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI turut mengapresiasi berdirinya Universitas Insan Cita Indonesia (UICI). Adapun UICI didirikan sesuai Keputusan Mendikbud Nomor 1183/M/2020 tentang Izin Pendirian UICI.

Bamsoet mengatakan UICI didirikan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa (KAHMI) melalui Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI. Lahirnya UICI, kata Bamsoet, merupakan bentuk kerja sama keluarga KAHMI sekaligus penanda era kemajuan pendidikan di Indonesia.

"Lahirnya UICI merupakan bentuk gotong royong keluarga besar KAHMI menjalankan amanat konstitusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekaligus menandakan era baru dalam pemajuan pendidikan di Indonesia melalui Digital Integrated Learning System (DILS). Menjadikan UICI sebagai universitas digital pertama di Indonesia yang mengintegrasikan Digital Simulator Teaching Learning System (DTLS), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR). Sehingga mahasiswa bisa belajar dari mana saja, kapan saja, dan dengan sarana apa saja," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (12/8/2021)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai bertemu MPT KAHMI, Dewan Pakar KAHMI ini menjelaskan selain unggul dalam teknologi, UICI juga mengusung filosofi dasar integrasi budaya ligital, keagamaan, dan ke-Indonesiaan.

Bamsoet menyebut UICI juga menghadirkan pengalaman bagi mahasiswa melalui kompetensi, kompetisi, hingga seminar. Dengan demikian, lulusan UICI akan menjadi generasi unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki karakter kreatif dan inovatif.

ADVERTISEMENT

"Untuk menyiapkan lulusan yang berdaya saing global, UICI memberi pengalaman mahasiswa dengan kompetensi digital, kesempatan double degree, seminar, workshop, dan kompetisi. Baik ditingkat nasional hingga internasional," jelasnya.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini pun menjelaskan UICI juga menawarkan biaya perkuliahan yang terjangkau. Dalam hal ini, UICI menerapkan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 2,5 juta yang dibayarkan setiap awal semester.

Menurut Bamsoet, biaya tersebut akan memperluas kesempatan anak-anak Indonesia untuk dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

"Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat per tahunnya, dari sekitar 2 sampai 3 juta lulusan SMA dan SMK, hanya sekitar 38 persen atau sekitar 4.700 siswa yang bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Padahal Indonesia dalam periode menyongsong puncak bonus demografi. Ketersediaan sumberdaya manusia berkualitas menjadi tumpuan bagi suksesnya pembangunan nasional. Kehadiran UICI menjadi solusi agar anak bangsa bisa lebih banyak mendapatkan kesempatan mengakses pendidikan tinggi yang terjangkau," pungkasnya.

Sebagai informasi, UICI memiliki empat program studi, yakni Bisnis Digital, Sains Data, Komunikasi Digital, dan Informatika. Adapun perkuliahan tahun ajaran 2021/2022 akan dimulai pada pertengahan September 2021. Tercatat lebih dari 1.500 mahasiswa akan menjadi angkatan pertama UICI.

Dalam acara tersebut, turut hadir jajaran MPT KAHMI, antara lain Wakil Ketua Raviq Karsidi, Sekretaris Subandriyo, Wakil Bendahara Mashudi, dan Anggota Siti Zuhro. Hadir pula Rektor UICI Laode M Kamaludin, dan Anggota DPR RI yang juga pengurus KAHMI Darul Siska.




(ega/ega)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads