Mahasiswa internasional di Jerman turut menerima bantuan dana hingga 500€ (euro) per bulan dari Kementerian Pendidikan dan Penelitian Federal (BMBF) selama masa pandemi COVID-19. Bantuan dana tersebut dikenal dengan dana Überbrückungshilfe für Studierende atau Bridging Aid for Student.
Salah satu mahasiswi asal Indonesia Hilyana Aulia menuturkan dirinya telah menerima bantuan tersebut dari bulan Maret hingga 04 Mei 2021. Mahasiswi yang sedang menempuh studi Internasional Bisnis Management di Osnabrück University of Applied Sciences menerima nominal maksimal dari dana bantuan, yakni 500€ per bulan.
Sebelum pandemi COVID-19, demi memenuhi kebutuhan hidup di Jerman, Hilyana harus bekerja part time. Namun sayangnya COVID-19 membuat Hilyana terpaksa kehilangan pekerjaannya tersebut. Ia pun sempat kebingungan untuk mencari pemasukan tambahan. Untungnya dia mendengar ada program dana bantuan untuk pelajar dari pemerintah Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bulan Maret sampai Mei saya mendaftar Überbrückungshilfe für Studierende dan mendapat dana bantuan dengan total 1500€ atau Rp26 juta. Saya sangat kagum dengan sistem pemerintahan Jerman dalam menyikapi pandemi," ujar Hilyana dalam keterangannya pada wartawan beberapa waktu lalu
"Mereka menghimbau tempat perbelanjaan ditutup atau boleh dibuka dengan syarat. Mereka juga menyuruh kita stay at home, tapi diberi uang bagi kita yang mendaftar dana bantuan ini. Ya enak dong, diam dirumah aja kok malah dibayar," ujar Ketua Bidang Budaya dan Pariwisata Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia 20/21 itu.
Hilyana mengatakan dana bantuan berkisar 100€ hingga 500€ per bulan dan harus diperpanjang untuk setiap bulannya. Bantuan dana juga diberikan untuk pelajar yang lamaran kerja ditolak atau terpaksa bekerja dengan jam kerja yang lebih sedikit dan tidak memiliki penghasilan yang cukup.
"Saya sendiri sudah mengalami semuanya, dari mendaftar dana bantuan karena kehilangan pekerjaan, lalu di bulan selanjutnya mendapat pekerjaan tapi dengan jam kerja yang sangat sedikit dan sering dirumahkan, dan juga penolakan kerja karena situasi pandemi," ujarnya.
Dia mengungkapkan banyaknya jumlah dana yang didapatkan tergantung dengan uang yang ada di dalam rekening. Semakin sedikit uang di rekening, maka semakin cepat dan banyak uang yang akan pemerintah kirimkan.
"Pemerintah Jerman mengeluarkan dana bantuan ini karena paham berapa tinggi harga sewa rumah, asuransi, pajak dan biaya lainnya yang pelajar harus bayar setiap bulannya. Jadi, kita diberi uang untuk membayar kebutuhan pokok agar tidak dideportasi atau bahkan dipenjara," ujar Hilyana.
Hilyana mengharapkan para pelajar Indonesia yang sedang ada di Jerman bisa turut menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Namun, dana bantuan itu harus digunakan dengan semestinya.
Untuk mendapatkan dana bantuan pandemi COVID-19 ini pelajar bisa dengan mudah mendaftar dan mengunggah dokumen yang diperlukan ke https://www.xn--berbrckungshilfe-studierende-06cf.de/start.
(pal/lus)