Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek Muhammad Sofwan Effendi mengatakan, Ditjen Dikti mendukung rencana Universitas Padjajaran (Unpad) untuk membangun Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri atau RSPTN tipe A.
"Kalau Unpad maju sebagai tipe A, tentu akan banyak menyelesaikan banyak masalah dan menjadi solusi dalam penanganan pengelolaan layanan kesehatan di Jawa Barat," kata Sofwan dalam acara "Indonesia Infrastructure Roundtable Discussion (IIR) XXI" secara virtual, Selasa (29/6/2021).
Rumah sakit tipe A memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dengan spesialisasi luas dan subspesialisasi luas. Rumah sakit tipe A memiliki minimal 4 spesialisasi dasar, 5 speasialisasi pendukung medis, 12 spesialisasi lainnya, dan 13 subspesialisasi medis, serta minimal 400 kasur pasien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, rumah sakit tipe B memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialisasi dan subspesialisasi terbatas. Rumah sakit tipe B memiliki minimal 4 spesialisasi dasar, 4 spesialisasi pendukung medis, 8 spesialisasi lainnya, dan 2 subspesialisasi medis, serta minimal 200 kasur pasien.
Beberapa rumah sakit PTN tipe B yaitu RSUI di Universitas Indonesia, RS Akademik UGM, dan RS Unair di Universitas Airlangga.
Rumah sakit tipe C dan D memiliki faslitas dan kemampuan pelayanan medis spesialisasi dasar. Pada rumah sakit tipe C, terdapat minimal 4 speasialisasi dasar, 4 spesialisasi pendukung medis, dan minimal 100 kasur pasien. Pada Rumah sakit tipe D, terdapat minimal 2 spesialisasi dasar dan minimal 50 kasur pasien.
Beberapa rumah sakit PTN tipe C yaitu RS Unand di Universitas Andalas, RS USU di Universitas Sumatra Utara, RS Unud di Universitas Udayana, dan RSUB di Universitas Brawijaya.
Agenda dalam Forum Unpad selaku Ketua Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia (UNIID) dengan PT. Penjaminan Infrastruktur tersebut membahas mengenai peluang pembangunan RSPTN di Unpad menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), seperti dikutip dari laman resmi Unpad.
Menurut Sofwan, Unpad dinilai tepat dalam mengajukan rencana pembangunan RSPTN. Dengan lengkapnya rumpun ilmu kesehatan yang dimiiki, Unpad sudah selayaknya memiliki laboratorium bersama untuk mengaplikasikan tridarma perguruan tinggi.
Sofwan mengatakan, Kemendikbudristek juga mendukung penuh sikap Unpad dalam memanfaatkan skema KPBU untuk pembangunan RSPTN. Sebagai PTN Badan Hukum atau PTN BH, Unpad didorong untuk memanfaatkan dana-dana yang bukan berasal dari APBN murni, melainkan melalui berbagai skema yang lebih fleksibel. Salah satunya adalah KPBU.
"Ditjen Dikti dukung Unpad ambil inisiatif mengembangkan potensi pendanaan melalui KPBU dalam pembangunan RS atau pemanfaatan infrakstruktur untuk peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan," ujarnya.
Direktur Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Encep Sudarwan menyampaikan dukungannya dalam pemanfaatan lahan kampus Unpad untuk pembangunan RSPTN. Ia mengatakan, rencana ini sesuai dengan instruksi pemerintah yang menyatakan bahwa berbagai aset milik negara harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Ia menggatakan, kementerian sudah mengeluarkan sejumlah regulasi yang mendukung pemanfaatan aset melalui skema KPBU. Salah satunya adalah pemanfaatan Barang Milik Negara melalui skema Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI) sebagai tindak lanjut dari KPBU.
"Aset itu harus berkeringat, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin supaya memberikan manfaat," kata Encep.
Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti menjelaskan, rencana pembangunan RSPTN tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di Unpad.
Karena itu, lanjutnya, melalui forum tersebut, ia mendorong adanya kesepakatan mengenai model kebijakan yang tepat untuk pembangunan infrastruktur di perguruan tinggi.
"Perguruan tinggi sebagai institusi publik tentu saja sangat ingin memiliki infrastruktur yang baik tetapi dengan beban biaya yang murah," kata Rina.
Forum tersebut juga diisi dengan penyampaian presentasi mengenai rencana pembangunan RS Pendidikan di Unpad oleh Ketua Tim Pengembangan RSPTN Unpad Prof. Dr. Ace Tatang Hidayat.
(lus/lus)