Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meresmikan fasilitas 'student care' Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Menurutnya fasilitas tersebut penting untuk memudahkan mahasiswa menjangkau layanan kesehatan.
Bamsoet menjabarkan di banyak perguruan tinggi internasional, keberadaan student care yang berkualitas sudah menjadi standar baku fasilitas kampus. Bamsoet mengatakan keberadaan student care di perguruan tinggi akan memberikan sarana dan fasilitas bagi mahasiswa terlibat secara aktif dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan secara efektif.
"Di tengah keprihatinan kita menghadapi pandemi COVID-19 serta berbagai dampak yang menyertai, hadirnya layanan kesehatan seperti 'student care' yang dibangun oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (Unair) ibarat oase di tengah padang pasir. Fasilitas layanan kesehatan yang dekat dan mudah diakses, adalah salah satu faktor penting untuk melahirkan mahasiswa yang berkualitas. Kehadiran 'student care' ini merupakan bagian manifestasi, dari visi Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR, untuk menjadi institusi pendidikan berbasis riset yang berstandar internasional," papar Bamsoet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turut hadir dalam acara peresmian itu, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unair Agung Sosiawan, Wakil Dekan 1 Fakultas Kedokteran Gigi Unair Ira Widjiastuti, Wakil Dekan 2 Muhammad Luthfi dan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR Laksamana Purn TNI Nora Lelyana.
Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan sebagai Fakultas Kedokteran Gigi pertama di Indonesia, Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR merupakan salah satu fakultas unggulan yang menjadi favorit bagi banyak pelajar. Terbukti, dari ketatnya rasio jumlah mahasiswa baru yang diterima dibandingkan jumlah pendaftar.
"Sebagai gambaran, pada tahun 2020 yang lalu, rasio penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR, baik melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), maupun jalur Mandiri, adalah di kisaran angka 5 persen. Artinya, dari setiap 100 pendaftar, hanya 5 orang saja yang . diterima. Menjadikan persaingan yang sangat ketat," ulas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menguraikan Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR memiliki sederet prestasi. Berdasarkan pemeringkatan lembaga internasional Scimago Institutions Ranking yang dirilis pada bulan April 2021, Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR berhasil menempati ranking ketiga terbaik di seluruh Indonesia.
"Ini adalah capaian yang prestisius. Karena pemeringkatan tersebut didasarkan pada tiga kualifikasi penting. Pertama, aktivitas riset, baik secara kuantitas maupun kualitas. Kedua, inovasi yang mencakup paten, pengetahuan inovatif, serta dampak teknologi. Dan ketiga, keterbukaan akses publikasi bagi masyarakat," jelas Bamsoet.
Bamsoet menambahkan pandemi COVID-19 juga telah memaksa semua pihak untuk beradaptasi pada berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pendidikan. Dengan adanya pembatasan aktivitas dan kontak fisik, maka dibutuhkan terobosan dan inovasi melalui adaptasi teknologi, agar proses belajar-mengajar tetap terselenggara, tanpa mengorbankan aspek kualitas.
"Dalam kaitan ini, saya juga mengapresiasi langkah Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR yang membangun fasilitas Praktikum Dental Hybrid Learning. Langkah-langkah pembaruan ini sangat penting dilakukan oleh lingkungan perguruan tinggi, mengingat kampus adalah kawah 'candradimuka' yang akan melahirkan sumberdaya-sumber daya manusia pembangunan, yang akan menentukan wajah masa depan Indonesia," urai Bamsoet.
(mul/mpr)