Jakarta - Tiga pelajar SMA memamerkan Drone Rajawali sebagai inovasi teknologi penanganan bencana. Drone berbasis AI ini meraih prestasi di ajang robotik internasional.
Foto Edu
Tiga Pelajar SMA Kembangkan Drone Rajawali untuk Bencana
Tiga pelajar SMA memamerkan Drone Rajawali di Sekolah Internasional ACS Jakarta, Senin (15/12/2025), sebagai inovasi teknologi untuk mendukung penanganan bencana.
Ketiga pelajar tersebut tergabung dalam Tim Bayu Sakti, yakni Ksatria Wibawa Putra Murti dan Owen Tay Jia Hao, siswa kelas 11 SMA ACS Jakarta, serta Arga Wibawa, lulusan SMA Al Irsyad Satya Islamic School.
Mereka mengembangkan Drone Rajawali sebagai wahana udara tanpa awak berbasis kecerdasan buatan yang mampu beroperasi secara mandiri.
Drone ini dirancang untuk melakukan pemetaan wilayah terdampak bencana serta mengidentifikasi berbagai indikator risiko, seperti retakan bangunan, karat, dan potensi bahaya struktural lainnya.
Dengan dukungan teknologi AI dan LIDAR, Drone Rajawali dapat bergerak tanpa bergantung pada GPS dan tetap berfungsi meski jaringan komunikasi terputus.
Inovasi ini telah mendapat pengakuan internasional setelah meraih juara 4 kategori Drone Disaster Challenge di World Robot Summit di Fukushima, Jepang, serta juara 1 kategori Innovation AI Robot di World Robot Games di Taipei, Taiwan.
Prestasi tersebut mencatatkan sejarah karena Tim Bayu Sakti menjadi perwakilan Indonesia pertama di ajang WRS sekaligus peserta termuda, serta tim Indonesia pertama yang menjuarai kategori inovasi di WRG.
Meski masih dalam tahap awal pengembangan, tim berharap Drone Rajawali dapat terus disempurnakan, termasuk meningkatkan kemampuan identifikasi risiko, memperluas daya jelajah, dan mengembangkan sistem multi-drone.











































