Jakarta - Museum Jenderal A.H. Nasution kembali ramai dikunjungi publik. Di tengah peringatan G30S/PKI, museum ini menjadi ruang refleksi sejarah bagi generasi muda.
Foto Edu
Berkunjung ke Museum A.H. Nasution, Saksi Bisu Tragedi G30S/PKI

Pengunjung melihat diorama di Museum Jenderal A.H. Nasution, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Museum ini menjadi salah satu lokasi penting mengenang peristiwa G30S/PKI.
Bangunan Museum A.H. Nasution yang dulunya rumah dinas sang jenderal, masih terjaga keasliannya sebagai saksi bisu peristiwa kelam 1 Oktober 1965. Β
Koleksi peninggalan Jenderal Nasution dipamerkan sebagai pengingat peristiwa G30S/PKI, termasuk kisah gugurnya Ade Irma Suryani dan ajudan Pierre Tendean. Β
Pengunjung melihat koleksi yang dipajang di museum, memberi wawasan mendalam tentang perjalanan hidup Nasution dan tragedi G30S/PKI. Β
Diorama interaktif di museum menggambarkan detik-detik upaya penculikan Jenderal Nasution oleh pasukan Cakrabirawa pada dini hari 1 Oktober 1965. Β
Koleksi artefak dan benda asli di museum memperkuat ingatan kolektif bangsa agar generasi penerus tak melupakan sejarah kelam bangsa. Β
Suasana Museum A.H. Nasution di Menteng, Jakarta, menjadi ruang refleksi masyarakat dalam memperingati peristiwa G30S/PKI. Β