.webp)
Jakarta - Sambut hari ozon, siswa Tarakanita Surabaya bagikan ekoenzim, tote bag, benih, dan sabun ekoenzim pada pejalan di Stasiun Gubeng, Surabaya.
Foto Edu
Sambut Hari Ozon, Siswa Tarakanita Kampanye Lingkungan di Stasiun Gubeng
Senin, 01 Sep 2025 08:30 WIB
Rangkaian yang digelar Sabtu (30/8/2025) ini menjadi bentuk terima kasih bagi pejalan yang sudah menggunakan transportasi publik dan menjaga lingkungan. Foto: Dok Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
Fermentasi sampah organik dengan air dan gula untuk membuat ekoenzim menghasilkan gas ozon (O3) sebagai produk sampingan, menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer dan bantu atasi pemanasan global. Pemberian ekoenzim menunjukkan bahwa limbah pun bisa bermanfaat. Foto: Dok Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
Secara berkala, siswa diajak membuat ekoenzim dari kulit buah. Tujuannya agar siswa tahu bahwa sampah organik dapat dimanfaatkan, tahu manfaatnya, dan tahu cara membuatnya. Hasil ekoenzim siswa dipakai sebagai bahan pembersih lantai, sabun pencuci tangan dan piring, serta desinfektan. Foto: Dok Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
Menyambut hari ozon yang jatuh pada 16 September, sekolah juga mengenalkan pembuatan ekoenzim, produk turunan ekoenzim, lilin dari minyak jelantah, dan pengolahan barang bekas lainnya dalam pameran produk pendidikan lingkungan hidup. Siswa, orang tua, dan pejalan diharapkan jadi lebih kenal dengan konsep dan praktik nyata pelestarian lingkungan. Foto: Dok Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
Dalam kegiatan "Rel Perjuangan untuk Bumi Merdeka" ini, totebag juga diberikan pendidik dan siswa pada pejalan yang membawa kantong plastik saat bepergian. Sebelumnya, siswa di sekolah diajak ikut gerakan pantang plastik. Caranya antara lain membawa botol minum isi ulang, kemasan makanan tanpa plastik, sajian makanan kantin tanpa plastik, dan suguhan tamu tanpa kemasan plastik sekali pakai.Sementara itu, dengan membagikan benih sayuran, pejalan diajak ikut serta menghijaukan lingkungan, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Foto: Dok Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
Para pengguna kereta juga diajak membagikan pengalamannya di kampanye ke media sosial. Jika berfoto di stand bertema kereta dan lingkungan di stasiun, pengunjung diberi bingkisan.Untuk menarik perhatian para pejalan, siswa juga memainkan lagu-lagu daerah dan lagu-lagu nasional. Foto: Dok Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
Sementara itu, siswa TK dan SD mengikuti lomba mewarnai. Siswa SD juga ikut lomba melukis. Sedangkan siswa SMP dan SMA membuat poster bertema "KAI Sustainable: Inovasi dan Kolaborasi Menuju Masa Depan”.Pada kegiatan ini, siswa belajar mengeksplorasi, mengkritisi, menggambarkan isu lingkungan. Contohnya dengan mendukung penggunaan transportasi publik seperti kereta api. Foto: Dok Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
Pengunjung, siswa, dan petugas di stasiun menuliskan pesan, harapan, dan komitmen terhadap lingkungan sebagai bagian dari refleksi diri. Foto: Dok Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya, Shita Sophianingreki, M Pd mengatakan, siswa diharapkan tidak hanya memahami secara ilmiah tentang peran lapisan ozon, tetapi juga membangun karakter peduli, bertanggung jawab, dan berani mengambil langkah nyata bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan. "Dengan begitu, pendidikan yang kami jalankan tidak hanya mencetak peserta didik cerdas, tetapi juga membentuk generasi pemimpin yang memiliki kepedulian ekologis dan siap berkontribusi bagi bumi," tuturnya pada detikEdu, ditulis Minggu (31/8/2025). Foto: Dok Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
Kampanye ini merupakan kerja sama Yayasan Tarakanita dengan PT Kereta Api Indonesia yang juga merayakan ulang tahun ke-80 KAI."Kami ingin menanamkan semangat bahwa sekecil apapun langkah hijau yang kita lakukan, menanam pohon, mengurangi sampah plastik, atau menggunakan transportasi ramah lingkungan, semuanya adalah bagian dari rel perjuangan menuju bumi yang benar-benar merdeka dan lestari," pungkasnya. Foto: Dok Yayasan Tarakanita Wilayah Surabaya
