Potret Melon Hitam, Disebut Pertama di Dunia Hasil Riset Mahasiswi UB 2,5 Tahun

ADVERTISEMENT

Foto Edu

Potret Melon Hitam, Disebut Pertama di Dunia Hasil Riset Mahasiswi UB 2,5 Tahun

Dokumentasi Astrid Ika Paramitha-Mahasiswi S3 UB - detikEdu
Minggu, 04 Mei 2025 20:00 WIB

Jakarta - Melon hitam hasil riset rekayasa genetika mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) Astrid Ika Paramitha disebut pertama di dunia. Diincar para pembudidaya asing.

Melon hitam hasil rekayasa genetika mahasiswa S3 UB Astrid Ika Paramitha

Merakit genetik harapan baru dengan iradiasi sinar gamma. Dalam disertasi riset S3-nya, Astrid bertujuan menghasilkan spesies melon yang unggul. Dia menekankan ini adalah iradiasi sinar gamma yang aman buat makanan dan dikonsumsi. Termasuk metode rekayasa genetika, namun bukan Genetic Modified Organism (GMO) yang menyisipkan gen/dna dari organisme lain ya, beda! Foto: (Dokumentasi Astrid Ika Paramitha)

Melon hitam hasil rekayasa genetika mahasiswa S3 UB Astrid Ika Paramitha

"Manis , tahan penyakit, manisnya ada yang 15 brix sampai 17 brix, kalau melon biasanya di 12 brix. Kulit luarnya hitam, daging buahnya warnanya oranye. Rasanya unik, luarnya crunchy, pas dikunyah itu lembut kayak es gabus itu lho, kenyal-kenyal. Kres, abis itu lembut. After taste-nya thick, wangi, enak gitu," urai Astrid. Untuk struktur tanamannya pun dia batangnya hingga tangkai daun ada bulu-bulu yang dibenci hama. Ukuran buahnya bisa mencapai 1 kg sampai 1,5 kg, tergantung budi daya.Β Foto: (Dokumentasi Astrid Ika Paramitha)

Melon hitam hasil rekayasa genetika mahasiswa S3 UB Astrid Ika Paramitha

Melon hitam didaftarkan hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Astrid ini dalam proses merampungkan disertasi dan mengolah data dari 1.500 populasi melon yang dirisetnya. Paralel, Astrid juga mendaftarkan HAKI atas namanyaΒ bersamaan dengan menyelesaikan disertasi S3. Foto: (Dokumentasi Astrid Ika Paramitha)

Melon hitam hasil rekayasa genetika mahasiswa S3 UB Astrid Ika Paramitha

Diincar para pembudidaya buah asing. Astrid mengatakan sejak pemberitaan melon hitam ini ramai, pembudidaya asing banyak yang menghubunginya untuk membeli patennya. Namun, Astrid berharap Indonesia yang membeli patennya untuk dibudidayakan oleh para petani Indonesia. Foto: (Dokumentasi Astrid Ika Paramitha)

Melon hitam hasil rekayasa genetika mahasiswa S3 UB Astrid Ika Paramitha

Butuh 2,5 tahun dan dana riset Rp250 juta. Perjuangan Astrid menempuh S3 Fakultas Pertanian UB tak tanggung-tanggung. Butuh 2,5 tahun dengan dana riset yang bila ditotalkan mencapai Rp250 juta. "LPDP bantu dana riset dapat Rp75 juta, dari Rp75 juta hanya Rp 50 juta yang cair. Rp25 juta masih tertahan," kata Astrid pada detikEdu. Sisanya, dia memakai fasilitas kredit perusahaan suaminya untuk menutup dana riset. Foto: (Dokumentasi Astrid Ika Paramitha)Foto: (Dokumentasi Astrid Ika Paramitha)

Melon hitam hasil rekayasa genetika mahasiswa S3 UB Astrid Ika Paramitha

Melon hitam manis di atas rata-rata melon hijau pada umumnya. Astrid menunjukkan parameter brix, yang mengukur tingkat kemanisan buah. Foto di atas mencapai 16,5 brix, dan rata-rata melon hijau di pasaran tingkat kemanisannya 12 brix. Foto: (Dokumentasi Astrid Ika Paramitha)

Potret Melon Hitam, Disebut Pertama di Dunia Hasil Riset Mahasiswi UB 2,5 Tahun
Potret Melon Hitam, Disebut Pertama di Dunia Hasil Riset Mahasiswi UB 2,5 Tahun
Potret Melon Hitam, Disebut Pertama di Dunia Hasil Riset Mahasiswi UB 2,5 Tahun
Potret Melon Hitam, Disebut Pertama di Dunia Hasil Riset Mahasiswi UB 2,5 Tahun
Potret Melon Hitam, Disebut Pertama di Dunia Hasil Riset Mahasiswi UB 2,5 Tahun
Potret Melon Hitam, Disebut Pertama di Dunia Hasil Riset Mahasiswi UB 2,5 Tahun
Hide Ads