Cara Unik Ustad Yahya, Ngajar Ngaji Berkostum Badut

Yahya Hendrawan berkostum badut untuk mengajar ilmu agama Islam. Gaya komuniktif supaya anak-anak senang belajar agama. Pernah dicela pada awalnya.

Yahya Hendrawan berkostum badut untuk mengajar ilmu agama Islam. Gaya komunikatif supaya anak-anak senang belajar agama. Namun, idenya itu pernah dicela pada awalnya.

"Om badut, sudah mau mulai ya ngajinya?" ucap salah seorang anak kepada Ustad Yahya di Taman Baca Badut Syariah yang berada di Kota Tangerang, Banten.

Badut tapi mengajar ngaji? Ya, anak itu tidak keliru. Badut yang ini memang bukan badut lelucon atau badut ulang tahun. Ia adalah Yahya Edward Hendrawan (41), guru ngaji yang menggunakan kostum badut sebagai media pengajaran.

Yahya mengaku ide tersebut terinspirasi dari pekerjaannya sebagai pemeran badut ulang tahun anak-anak. Dia keliling dari pesta ke pesta dengan muka dibedakin, putih pucat dan polkadot merah di hidungnya. Bajunya juga kedodoran dengan warna-warna cerah dan bertabrakan.

Menjalani peran badut ulang tahun hampir satu dekade membuat Yahya mengenal psikologi dan gaya komunikasi kepada anak-anak. Dia berpikir bagaimana jika pesan yang disampaikan disisipi dengan konten ilmu-ilmu agama. Niat itu sejalan dengan pesan gurunya bahwa berdakwah atau mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak itu banyak cara. Intinya, harus membuat mereka senang.

Ketika berubah haluan menjadi badut guru ngaji, ia kerap diejek dan ditolak dari lingkungan sekitar.

Hampir setiap hari setelah maghrib, Yahya mengajar anak-anak mengaji di Taman Baca Badut Syariah. Tempat yang dulunya bekas kandang di pekarangan rumahnya disulap jadi taman baca. Taman bacaan ini berada persis di samping pekarangan rumahnya dengan tujuan supaya anak-anak yang berada di sekitar kampungnya menjadi lebih gemar membaca buku.

Terkait bantuan buku-buku bacaan, Yahya peroleh dari Perpustakaan Nasional RI, para donatur, dan ada juga dari pak Lurah dan pak Camat. Selain itu, ia sekarang diketahui sedang berupaya merintis Kampung Iqra. Ia kerap diundang ke sekolah untuk menggerakkan literasi pada anak-anak.