Potret 60-an Makam dan Artefak Emas dari Dinasti Ptolemeus Mesir Ditemukan

63 Makam Bata Lumpur dan Artefak dari Dinasti Ptolemaik Mesir Ditemukan

Para arkeolog menemukan situs pemakaman Tel-El-Dir di kota Damietta di Mesir yang berisi lebih dari 60 makam. Makam-makam tersebut dibangun dengan batu bata lumpur di atas ruang penyimpanan yang menyimpan barang-barang pemakaman, tetapi satu pemakaman 'besar' berisi banyak jenazah yang mungkin berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)

Artefak dari lapisan emas ditemukan yang membuat para peneliti percaya bahwa hal tersebut dapat menjelaskan bagaimana orang Mesir hidup selama Zaman Perunggu dan Dinasti Ptolemeus, dari Yunani kuno yang masih terkait Jenderal Alexander Agung. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)

Dewa-dewa ini dikaitkan dengan ramalan dan ramalan yang menunjukkan bahwa koin-koin tersebut berasal dari akhir abad ketiga. Para peneliti menemukan patung-patung berlapis emas dengan simbol-simbol keagamaan dan berhala-berhala Mesir kuno termasuk Mata Horus yang menunjukkan bahwa orang-orang yang meninggal adalah orang-orang dengan status sosial tinggi. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)

Artefak ini diperkirakan berasal dari Periode Akhir Mesir dari 664 SM hingga 332 SM ketika Damietta berfungsi sebagai pusat perdagangan luar negeri dengan kota-kota di Mediterania. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)

Sebanyak 38 koin yang ditemukan di situs tersebut berasal dari periode Ptolemeus (304 hingga 30 SM), ketika salah satu keturunan Jenderal Alexander Agung memerintah Mesir. Mata uang kuno tersebut menampilkan gambar dewa-dewa Yunani dan Mesir kuno seperti Dewa Yunani Zeus dan Dewa Mesir Amon. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)

Tembikar tersebut kemungkinan dipertukarkan dengan kota-kota lain, tetapi koin perunggu yang ditemukan di dalam bejana tembikar itulah yang menjadi indikasi kekacauan yang melanda kota Damietta. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)

Bangsa Yunani kuno menguasai negara itu, membawa serta bahasa, agama, dan cara hidup baru. Ketika koin-koin tersebut dirilis pada tahun 206 SM, negara tersebut sedang mengalami pemberontakan skala besar yang dipimpin oleh dua orang Mesir asli, Firaun Horwennefer dan Ankhwennefer, yang berupaya menggulingkan kekuasaan Yunani. Foto: (Dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir)