Potret Gotong Royong Pendidikan di Festival Kurikulum Merdeka

ADVERTISEMENT

Potret Gotong Royong Pendidikan di Festival Kurikulum Merdeka

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 05 Jul 2024 20:56 WIB

Jakarta - Festival Kurikulum Merdeka menampilkan pendidik, orang tua, masyarakat, hingga siswa sendiri dan kisah gotong royong untuk pendidikan yang berpihak pada murid.

Festival Kurikulum Merdeka

Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Iwan Syahril menuturkan, gotong royong orang tua dan guru menghasilkan program akuaponik dari ekstrakurikuler bertani urban. Program ini akan mewakili Indonesia di Young Eco Stars Program.

"Salah satu praktik baik (implementasi Kurikulum Merdeka) tersebut adalah Kampanye Bertani Urban (Kamberu), ekstrakurikuler murid SMA Negeri 8 Manado. Kamberu merupakan hasil kolaborasi antara orang tua dan guru untuk menciptakan inovasi yang erat dengan kondisi alam dan kearifan lokal," tuturnya di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jumat (5/7/2024). Foto: Kemendikbudristek

Festival Kurikulum Merdeka

Volunteer Komunitas Ayo Dongeng Indonesia menjadi praktik baik kampanye mendongeng untuk anak RI demi tumbuh-kembang imajinasi, inspirasi, motivasi, dan keceriaan.

"Para relawan diajak mencari sumber cerita yang bagus, bisa dari yang sesuai dengan jenjang usia, memiilki pesan, kearifan lokal. Jadi juga belajar memilah bacaan yang layak," tutur Nia Ramlan, Koordinator Divisi Aktivasi Kolaborasi Ayo Dongeng Indonesia.Β Foto: Trisna Wulandari/detikEdu

Festival Kurikulum Merdeka

Program Buku Bisa (Buku Anak Disabilitas Indonesia), Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) menyajikan gambaran positif tentang pengalaman hidup anak-anak dengan disabilitas dalam menghadapi tantangan, mengatasi rintangan, dan meraih impian dengan semangat pantang menyerah.

"Buku ini terutama didorong untuk dibaca siswa-siswa di sekolah umum. Dari situ, bisa belajar mengenali teman-teman disabilitas seperti apa. Setelah membaca buku, jika bertemu dengan anak disabilitas, jadi ingat dan bisa lanjut berkenalan langsung," tutur Founder & CEO Konekin, Marthella Rivera Roidatua.Β Foto: Trisna Wulandari/detikEdu

Festival Kurikulum Merdeka

Para pengunjung Festival Kurikulum Merdeka dapat menjajal sejumlah permainan tradisional dengan teman-teman, mulai dari ular tangga, susun kayu, sampai congklak.Β Foto: Trisna Wulandari/detikEdu

Festival Kurikulum Merdeka

Pengunjung juga dapat memberikan pesan pada fitur pesan analog di dinding. Foto: Trisna Wulandari/detikEdu

Festival Kurikulum Merdeka

Sejumlah pengunjung menyisipkan pesan pembenahan transparansi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).Β Foto: Trisna Wulandari/detikEdu

Potret Gotong Royong Pendidikan di Festival Kurikulum Merdeka
Potret Gotong Royong Pendidikan di Festival Kurikulum Merdeka
Potret Gotong Royong Pendidikan di Festival Kurikulum Merdeka
Potret Gotong Royong Pendidikan di Festival Kurikulum Merdeka
Potret Gotong Royong Pendidikan di Festival Kurikulum Merdeka
Potret Gotong Royong Pendidikan di Festival Kurikulum Merdeka
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads