Artefak dari Era Awal Islam Ditemukan di Saudi, Ada Porselen China-Kayu Sri Lanka

25 Ribu potongan artefak ditemukan dari masa awal Islam

Pecahan artefak yang ditemukan di Masjid Utsman bin Affan berisi berbagai macam bejana keramik dan potongan porselen berkualitas tinggi, di antaranya adalah beberapa karya yang dibuat di Provinsi Jiangxi, China, yang kemungkinan berasal dari tahun 10 hingga 13 Hijriah (abad 16 hingga 19 M). Foto: (Kementerian Kebudayaan Arab Saudi-Jeddah Historic District)

Di Masjid Utsman bin Affan ditemukan pula beberapa pecahan tembikar tua yang berasal dari zaman Dinasti Abbasiyah, demikian dilansir dari PR Newswire Foto: (Kementerian Kebudayaan Arab Saudi-Jeddah Historic District)

Lebih lanjut, analisis yang dilakukan terhadap pilar-pilar kayu hitam yang ditemukan di sisi mihrab Masjid Utsman bin Affan mengungkapkan bahwa pilar-pilar tersebut kemungkinan besar berasal dari dua abad pertama Hijriah (abad ke-7 hingga ke-8 M). Asal usul kayu ini telah diidentifikasi berasal dari Pulau Ceylon (kini Sri Lanka) di Samudera Hindia yang menyoroti hubungan perdagangan yang luas di Jeddah yang bersejarah. Foto: (Kementerian Kebudayaan Arab Saudi-Jeddah Historic District)

Sedangkan di Al-Shona, kronologi situsnya setidaknya berasal dari abad ke-13 H (abad ke-19 M) dengan indikasi tinggalan arkeologis yang mungkin berusia abad ke-10 H (abad ke-16 M). Banyak pecahan tembikar telah ditemukan di situs tersebut, terdiri dari porselen dan keramik lainnya dari Eropa, Jepang, dan Tiongkok, yang berasal dari abad ke-13 dan ke-14 Hijriah (abad ke-19 hingga ke-20 M).Foto: (Kementerian Kebudayaan Arab Saudi-Jeddah Historic District)

Survei dan penggalian arkeologi yang dilakukan pada November 2020 menghasilkan penemuan 11.405 pecahan gerabah seberat 293 kg, 11.360 tulang hewan seberat 107 kg, 1.730 cangkang kerang seberat 32 kg. Selain itu 685 bahan bangunan seberat 87 kg, serta 187 artefak kaca seberat 5kg dan 71 artefak logam seberat 7kg. Berat total bahan arkeologi yang ditemukan adalah 531kg yang merupakan tambahan berharga bagi penemuan arkeologi Saudi. Foto: (Kementerian Kebudayaan Arab Saudi-Jeddah Historic District)

Peluru meriam. Ekskavasi arkeologi ini dilakukan di 4 lokasi berbeda: Masjid Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu, Al-Shona, Parit Timur, dan sebagian Tembok Utara, di bawah kerangka Proyek Arkeologi yang diawasi oleh Jeddah Historic District. Foto: (Kementerian Kebudayaan Arab Saudi-Jeddah Historic District)

25 Ribu potongan artefak ditemukan di situs dari era awal Islam

Beberapa batu nisan dari batu Mangabi, marmer, dan granit juga ditemukan di 4 lokasi berbeda. Pada batu nisan tersebut terdapat prasasti nama, tulisan di batu nisan, dan ayat Alquran yang kemungkinan berasal dari abad ke-2 dan ke-3 H (abad ke-8 dan ke-9 M), dan masih dalam penelitian mendalam oleh para ahli. Foto: (Kementerian Kebudayaan Arab Saudi-Jeddah Historic District)

Masjid Utsman bin Affan salah satu dari 4 lokasi ekskavasi arkeologi. Pengumuman penemuan arkeologi ini merupakan bagian dari upaya Proyek Kebangkitan Jeddah yang Bersejarah, dan diluncurkan oleh Yang Mulia, Putra Mahkota Mohammed bin Salman bin Abdulaziz. Proyek Arkeologi bertujuan untuk melestarikan barang antik dan situs arkeologi nasional, mengungkap sejarah yang tertanam di tanah Kerajaan, dan mendukung Jeddah yang Bersejarah sebagai pusat budaya dan wisata untuk lebih mencapai Visi Saudi (2030). Foto: (Kementerian Kebudayaan Arab Saudi-Jeddah Historic District)

Studi arkeologi terhadap empat situs bersejarah tersebut meliputi penggalian, analisis radiokarbon, analisis tanah, survei geofisika, dan studi ilmiah terhadap artefak yang ditemukan. Selain itu, lebih dari 250 sampel kayu diambil dari 52 bangunan dan dipindahkan untuk dipelajari di laboratorium khusus internasional untuk identifikasi dan penanggalan. Foto: (Kementerian Kebudayaan Arab Saudi-Jeddah Historic District)

Selain itu, penelitian arsip internasional menghasilkan koleksi lebih dari 984 dokumen sejarah tentang Jeddah yang Bersejarah, termasuk peta dan gambar sejarah Tembok Kota Jeddah, Al-Shona, dan bagian lain dari Jeddah yang Bersejarah, yang sedang dipelajari secara menyeluruh dan penuh perhatian. Foto: (Kementerian Kebudayaan Arab Saudi-Jeddah Historic District)