Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO

ADVERTISEMENT

Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO

Kemendikbudristek - detikEdu
Senin, 20 Nov 2023 21:00 WIB

Jakarta -
RI menjadi negara pertama yang punya area khusus di Markas Besar UNESCO. Ini potret Jalan Nusantara (the Archipelago Street) dan karya seni di sana.

Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO

Ruang Pameran Jalan Nusantara, area khusus Indonesia di Markas Besar UNESCO resmi memamerkan 11 benda seni benda seni sumbangan Pemerintah RI ke UNESCO. Foto: Kemenlu

Karya seni di Jalan Nusantara

Salah satunya yakni The Borobudur, replika kayu Borobudur dari tahun 1978.Foto: Dok Kemendikbudristek

Karya seni di Jalan Nusantara

Β Replika kayu salah satu relief candi Borobudur, Samudra Raksa turut dipamerkan di ruang yang sama dengan judul Hoist the sails (2017).Foto: Dok Kemendikbudristek

Karya seni di Jalan Nusantara

Replika cinderamata perak berbentuk Borobudur juga ditampilkan di Jalan Nusantara. Foto: Dok Kemendikbudristek

Karya seni di Jalan Nusantara

Ada pula Gods in the sky, patung Garuda Wisnu Kencana karya seniman Nyoman Nuarta dari tahun 2017. Foto: Dok Kemendikbudristek

Jalan Nusantara diresmikan di Markas Besar UNESCO.

Replika fosil tengkorak Homo erectus yang digali dari situs Sangiran berjudul Revealing fossils (2017) juga dipamerkan di ruang Jalan Nusantara. Foto: Kemendikbudristek

Karya seni di Jalan Nusantara

Lukisan Kematian Kumbakarna (Death of Kumbhakarna) khas Bali dari tahun 1977 karya Nyoman Mandra (1946-2018) juga dipajang di ruang ini. Foto: Dok Kemendikbudristek

Karya seni di Jalan Nusantara

Jalan Nusantara juga memamerkan instalasi angklung robot tahun 2017 berjudul Angklung karya Eko Mursito. Foto: Dok Kemendikbudristek

Karya seni di Jalan Nusantara

Masih bersentuhan musik, Pemerintah RI juga menyumbang patung A Balinese tune. Karya seni ini memperlihatkan seorang laki-laki beratribut tradisi di kepala sedang bersilang kaki bermain suling. Foto: Dok Kemendikbudristek

Karya seni di Jalan Nusantara

Replika kayu The Prambanan dari 2017 juga dipamerkan di Jalan Nusantara, Markas Besar UNESCO. Foto: Dok Kemendikbudristek

Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO

Jalan Nusantara akan ditampilkan di Markas Besar UNESCO setidaknya selama lima tahun ke depan. Keberadaannya menekankan makna penting warisan budaya Indonesia pada hari ini dan di masa mendatang, dan diharapkan menjadi contoh bagi negara UNESCO lainnya. Foto: Kemenlu

Jalan Nusantara diresmikan di Markas Besar UNESCO.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan bahwa warisan budaya di Indonesia adalah cerminan kontemporer dari nilai-nilai untuk generasi penerus.

β€œSebagian dari keragaman warisan budaya di penjuru kepulauan Indonesia tercermin dalam Jalan Nusantara dan Indonesia mengundang negara-negara anggota UNESCO untuk menjelajahi warisan budaya Indonesia yang memberikan gambaran mendalam mengenai perkembangan signifikansi di masa depan,” kata Hilmar. Foto: Kemendikbudristek

Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Potret Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO
Hide Ads