Potret Gigi Hiu Berusia 7.000 Tahun Jadi Senjata Ditemukan di Sulawesi

Gigi hiu purba berusia 7.000 tahun ditemukan di Sulawesi

Gigi hiu purba ini ditemukan selama penggalian di pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau terbesar ke-11 di dunia—memiliki catatan arkeologi yang kaya sejak zaman prasejarah, dan merupakan rumah bagi beberapa seni gua tertua di dunia. Foto: (Michelle C Langley dkk via Cambridge University Press)

Gigi hiu yang dimodifikasi, dijelaskan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity, ditemukan dalam konteks arkeologi yang terkait dengan budaya Toalean. Masyarakat pencari makan yang penuh teka-teki ini diperkirakan hidup sekitar 8.000 tahun yang lalu hingga periode yang tidak diketahui di masa lalu. (Foto: Michelle C Langley dkk via Cambridge University Press)

Salah satu artefaknya adalah gigi lengkap dengan dua lubang yang dibor pada akarnya, yang ditemukan di situs gua yang dikenal dengan nama Leang Panninge. Yang lainnya, ditemukan di sebuah gua bernama Leang Bulu' Sipong 1, memiliki satu lubang, meskipun rusak dan mungkin awalnya berlubang. (Foto: Michelle C Langley dkk via Cambridge University Press)

Kedua gigi hiu tersebut berukuran sama dan berasal dari hiu macan yang kemungkinan berukuran panjang lebih dari 6 kaki. Hiu macan, yang ditemukan di seluruh dunia di garis lintang tropis hingga sedang, diberi nama berdasarkan pola garis abu-abu khas yang terdapat di sisi tubuhnya. Hiu macan dapat tumbuh hingga panjang 18 kaki dan berat 2.000 pon, menjadikannya hiu predator terbesar kedua di dunia—setelah hiu putih besar—dan terbesar keempat secara keseluruhan, menurut organisasi advokasi konservasi laut Oceana. (Foto: Michelle C Langley dkk via Cambridge University Press)

Pemeriksaan yang cermat terhadap bilah gigi hiu macan purba mengungkapkan bahwa bilah gigi tersebut pernah dipasang erat pada gagangnya menggunakan benang nabati dan bahan seperti lem. Perekat ini terbuat dari kombinasi bahan mineral, tumbuhan dan hewan. Metode penempelan yang sama terlihat pada bilah gigi hiu modern yang digunakan oleh berbagai budaya saat ini di seluruh kawasan Pasifik. (Foto: Michelle C Langley dkk via Cambridge University Press)

Menurut penelitian, bilah gigi hiu kuno kemungkinan besar digunakan dalam peperangan atau untuk tujuan ritual. (Foto: Michelle C Langley dkk via Cambridge University Press)

Menemukan gigi hiu yang telah dimodifikasi dan digunakan oleh manusia bukanlah penemuan arkeologi yang umum, kata Michelle Langley, profesor arkeologi di Universitas Griffith dan salah satu penulis penelitian tersebut, kepada Newsweek. (Foto: Michelle C Langley dkk via Cambridge University Press)