Jakarta - Museum Basoeki Abdullah mengundang anak muda ikut lomba melukis bertema 'Menyongsong Hari Esok'. 45 Lukisan terpilih dipamerkan 13 Oktober-30 November 2023.
Foto Edu
Museum Basoeki Abdullah Ajak 2.356 Anak Muda Refleksi Krisis Iklim via Lukisan

Rangkaian program lomba karya seni ini telah dilaksanakan sejak bulan Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 1.112 sekolah dari 170 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia. (Foto: Dokumentasi Museum Basuki Abdullah)
Lomba lukis tingkat Nasional tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena seluruh tingkatan ikut berpartisipasi dalam waktu yang bersamaan. Dengan total tiga tingkatan, masing-masing memiliki sub-tema yang berbeda seperti, SD/MI/Sederajat "Menyelamatkan Bumi: Tindakan Kecil, Perubahan Besar", tingkat SMP/MTs/Sederajat "Memelihara Alam, Menyelamatkan Planet Kita", dan tingkat SMA/SMK/MA/Sederajat "Menyelamatkan Bumi, Menjaga Alam Semesta". (Foto: Dokumentasi Museum Basuki Abdullah)
Gie Sanjaya, Kurator dan Dewan Juri Lomba Karya Seni βMenyongsong Hari Esokβ mengatakan, βKami mengajak anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, untuk menggali ide dan proses kekreativitasan mereka untuk menyuarakan pandangan mereka terhadap isu krisis iklim yang saat ini menjadi prioritas untuk kita semua. Melalui hasil karya seni lukis tersebut, kita tidak hanya dapat mencerminkan tantangan, tetapi juga reaksi dan tindakan yang kita lakukan, demi masa depan yang lebih berkelanjutan.β(Foto: Dokumentasi Museum Basuki Abdullah)
Mengenang sosok Basoeki Abdullah tentu tidak terlepas dari karyanya yang berpijak pada aliran Naturalisme. Salah satu karyanya yang dikenal dengan judul βMenyongsong Hari Esokβ, mencerminkan kegelisahan dan asa anak muda akan masa depan bumi. Perubahan iklim dan pemanasan global menjadi salah satu isu lingkungan yang menjadi prioritas seluruh penduduk di bumi. Keadaan bumi yang semakin panas, berkurangnya persediaan makanan, penyebaran berbagai penyakit, bencana banjir dan kebakaran di berbagai belahan bumi hanyalah sebagian dari kondisi alam yang harus dialami saat ini. (Foto: Dokumentasi Museum Basuki Abdullah)