Potret Pokemon di Laut, Si Lucu yang Simpan Racun

ADVERTISEMENT

Potret Pokemon di Laut, Si Lucu yang Simpan Racun

detikEdu - detikEdu
Senin, 05 Jun 2023 20:30 WIB

Jakarta - Hewan-hewan mirip pokemon ini ternyata hidup di Samudra Hindia hingga Samudra Pasifik, mulai dari Indonesia sampai Vanuatu. Begini potret dan bahayanya.

Thecacera sp, pikachu sea slug.

Thecacera pacifica kerap disamakan dengan pokemon karena warna kuning hitam serta perut yang terkesan fluffy. Bagian ceratanya juga kebiruan, seorah-olah akan mengeluarkan listrik seperti Pikachu. Tidak heran, siput laut (nudibranch) ini punya julukan Pikachu nudibranch atau siput laut Pikachu. Foto: nudibranch.org

Thecacera sp, pikachu sea slug.

Thecacera pacifica alias siput laut Pikachu ditemukan di Samudra Hindia dan barat Samudra Pasifik, termasuk di perairan Indonesia.Foto: Nick Hobgood via Wikimedia Commons

Jorunna parva

Kelinci laut (Jorunna parva) adalah spesies siput laut tanpa cangkang (nudribranch). Sea bunny atau kelinci laut berwarna mulai dari putih, hijau mint, sampai kuning, seperti Pikachu sungguhan. Spesies nudibranch ini panjangnya sekitar 2 cm, seperti dikutip dari The Dodo.Β  Foto: John Turnbull

Gymnodoris sp., nudibranch mirip kelinci.

Meskipun menggemaskan, jangan pegang sea bunny saat menemukannya. Sebab, siput laut ini sangat beracun. Racunnya ia serap dari makhluk hidup yang dimakannya, seperti sponge beracun.Β  Foto: Gymnodoris sp (Rickard Zerpe via Wikimedia Commons)

Glaucus atlanticus

Glaucus atlanticus dikenal juga dengan nama naga biru dan malaikat biru. Hewan ini juga termasuk spesies siput laut tidak bercangkang atau nudibranch. Dikutip dari Oceana, hewan kecil sepanjang 3 cm ini hidup mengambang dengan kantong gas di perut, yang menyimpan gelembung udara dari sekitar.Β  Foto: Sylke Rohrlach via Wikimedia Commons

Glaucus atlanticus

Warna biru di punggungnya adalah alat kamuflase bertahan hidup agar tersamarkan dengan warna permukaan laut. Sementara itu, warna abu-abu di perut membuat Blue Glaucus tersamar dari musuh dan mangsa yang melihatnya dari bawah laut.Warna biru di punggungnya adalah alat kamuflase bertahan hidup agar tersamarkan dengan warna permukaan laut. Sementara itu, warna abu-abu di perut membuat Blue Glaucus tersamar dari musuh dan mangsa yang melihatnya dari bawah laut. Foto: Taro Taylor via Wikimedia Commons

Physalia physalis, hydrozoa beracun yang kerap jadi mangsa Glaucus atlanticus (blue Glaucus) alias naga biru laut.

Glaucus atlanticus bisa mengambang terbalik dengan menggunakan kantong gas di perutnya, dikutip dari ATI. Saat mengambang, kaki-kaki kecilnya menangkap hydrozoa beracun Portuguese Man O’war (Physalia physalis) yang mirip ubur-ubur. Ia lalu makan dengan rahangnya yang kuat dan gigi setajam jarum. Jika tidak ada makanan, Glaucus atlanticus akan makan sesamanya atau berpraktik kanibalisme. Foto: Brett Ortler

Glaucus atlanticus menyimpan gelembung udara di kantong gas perutnya.

Glaucus atlanticus, seperti kebanyakan siput laut berwarna cerah atau neon lainnya, berbahaya karena menyerap racun hewan makanannya. Racun itu dipusatkan di dalam badannya, lalu dilepaskan dengan sengat yang lebih kuat dari ubur-ubur makanannya. Manusia yang tidak hati-hati di pantai bisa tersengat. Foto: Ronald Flipphi via Wikimedia Commons

Potret Pokemon di Laut, Si Lucu yang Simpan Racun
Potret Pokemon di Laut, Si Lucu yang Simpan Racun
Potret Pokemon di Laut, Si Lucu yang Simpan Racun
Potret Pokemon di Laut, Si Lucu yang Simpan Racun
Potret Pokemon di Laut, Si Lucu yang Simpan Racun
Potret Pokemon di Laut, Si Lucu yang Simpan Racun
Potret Pokemon di Laut, Si Lucu yang Simpan Racun
Potret Pokemon di Laut, Si Lucu yang Simpan Racun
Hide Ads