Jakarta - Tahukah kamu, siapa presiden perempuan pertama di dunia? Presiden perempuan pertama di dunia berasal dari Islandia bernama Vigdis Finnbogadottir.
Foto Edu
Ini Dia Sosok Presiden Perempuan Pertama di Dunia, Ada yang Sudah Tahu?

Vigdis Finnbogadottir lahir pada 15 April 1930 di Reykjavik, Islandia. Ayahnya adalah seorang insinyur sipil dan profesor di University of Iceland. Adapun ibunya, Ketua Asosiasi Perawat Islandia selama tiga puluh enam tahun.Β Bettmann Archive/Getty Images
Karena itu, keluarga Vigdis sangat menjadikan nilai-nilai pendidikan sebagai hal yang utama.Β Arnaldur Halldorsson/Getty Images
Sebelum menjabat sebagai presiden, Vignis aktif menjabat sebagai direktur perusahaan teater Reykjavik dan berpartisipasi dalam kelompok teater eksperimental dari tahun 1972 hingga 1980.Β Frederic SOULOY/Gamma-Rapho via Getty Images
Pada tahun 1980, ia menjadi calon presiden Islandia dan terpilih dengan tipis, dengan 33,6 persen suara nasional. Vignis mengalahkan tiga kandidat laki-laki. Hebatnya, ia kemudian terpilih kembali tiga kali pada 1984, 1988, dan 1992 sebelum pensiun pada tahun 1996.Β Getty Images/Bernard Annebicque
Dalam sistem tata negara Islandia, presiden merupakan kepala negara sementara perdana menteri adalah kepala pemerintahan. Vignis mengambil peran aktif dalam mempromosikan negara sebagai duta budaya.Β Getty Images/Bernard Annebicque
Kombinasi pesona dan penguasaan yang fasih dalam beberapa bahasa membuatnya sangat populer. Ia pun mendapatkan julukan "duta besar terbaik yang pernah dimiliki Islandia".Β Getty Images/Raymond Reuter
Setelah masa jabatannya sebagai presiden, Vignis menjadi pendiri sekaligus ketua dewan pemimpin wanita dunia (Council of Women World Leaders) pada tahun 1997. Setahun kemudian ia menjabat sebagai presiden Komisi Dunia UNESCO tentang etika pengetahuan ilmiah dan teknologi.Β Getty Images/Frederic SOULOY
Dilansir dari laman UNESCO, pada Oktober 1998 Vignis juga ditunjuk sebagai Goodwill Ambassador for Languages UNESCO. Mengingat kontribusi Vignis yang luar biasa dalam mengenalkan keberagaman linguistik dan pendidikan bahasa.Β Getty Images/Bernard Annebicque
Setelah itu, Vignis meresmikan Pusat Internasional Multi Bahasa dan Pemahaman Antar Budaya Vigdis di Reykjavik di bawah naungan UNESCO.Β Getty Images/John Shelley Collection/Avalon
Lahir dan besar dalam keluarga berpendidikan dan menuntut ilmu di berbagai universitas terkemuka hingga berhasil meraih puncak karier sebagai presiden, Vignis memiliki pesan kepada para perempuan di dunia. Ia mendorong perempuan bersekolah setinggi-tingginya.Β Getty Images/John Shelley Collection/Avalon